MenaraToday.Com – Surabaya :
Gubernur Jawa
Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor 19,2 ton kopi ke Inggris sebagai
wujud memberikan nilai tambah semakin besar bagi masyarakat.
"Dengan
adanya ekspor ini, diharapkan bisa membangun pasar yang lebih luas lagi,"
ujarnya di Surabaya, Rabu (9/9/2020).
Pada
kesempatan tersebut, turut mendampingi Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak,
Kepala Perwakilan BI Jatim, Kepala OJK Regional IV Jatim, serta sejumlah kepala
organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov setempat. Kopi
yang diekspor ke Inggris, kata dia, merupakan jenis robusta dan diharapkan
tidak lama lagi juga dapat dikirim ke negara-negara lainnya.
Di tempat
sama, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyerahkan kredit dana
bergulir dalam rangka pemulihan ekonomi dan meredam dampak akibat pandemi covid-19.
Dana bergulir
merupakan program bantuan pembiayaan kredit lunak untuk meningkatkan dan
memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, serta menanggulangi
kemiskinan, pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun
sasarannya adalah para pelaku UMKM, pelaku IKM, Poktan atau Gapoktan, koperasi,
BUMDesa, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lain.
Program yang
dijalankan oleh Bank Jatim dan BPR Jatim itu dapat dimanfaatkan untuk skema
Petik, Olah, Kemas, Jual pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan juga
skema tunda jual dengan pola Rekening Koran Perbankan.
"Harapannya,
skema dana bergulir ini berdampak komperehensif terhadap kehidupan ekonomi
masyarakat sehingga secara perlahan akan memberikan daya dorong meningkatnya
literasi dan inklusi keuangan," katanya.
Melalui
penyaluran dana bergulir itu, lanjut Khofifah, pertumbuhan ekonomi Jatim bisa
kembali take off setelah pada triwulan II-2020 terkontraksi minus 5,9 persen.
"Kami
harap di September ini akan ada proses yang lebih maksimal lagi untuk bisa
terus berlari kencang," tutur Khofifah.
Skema Kredit
Dana Bergulir di Jatim ini meliputi Kredit modal kerja hingga Rp300 juta (bunga
tiga persen, empat persen, dan enam persen), kredit investasi sampai Rp500 juta
(bunga enam persen), serta kredit Petik, Olah, Kemas, Jual mencapai Rp10 miliar
(bunga enam persen).
Kemudian,
kredit untuk IKM sampai Rp50 juta (bunga empat persen), dan kredit dengan pola
Rekening Koran (bunga enam persen).
Dengan modal
dana Rp330 miliar, program ini telah memfasilitasi 17.038 pelaku usaha di
Jatim, kemudian tenaga kerja terserap mencapai sekitar 36.312 orang yang
berkolerasi dapat menurunkan angka kemiskinan di Jatim.
Sejak pandemi
covid-19, dana bergulir yang telah disalurkan mencapai Rp12,83 miliar kepada 55
debitur yang penyalurannya berkontribusi dalam pemulihan ekonomi pelaku UMKM
dari sisi permodalan. (Efrizal/Angga/red)