Keterangan Gambar : Kades Cigondang, Cepi Suteja (Foto : Ila) |
MenaraToday.Com – Pandeglang :
Terkait aksi
unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang
tergabung dalam Pasukan Siap Bersatu Bergerak (PSBB), Rabu 16 September 2020 yang lalu diarea PLTU Banten 2 Labuan yang
menyoroti soal transparansi dana CSR juga berdampak
buruk dari asap proses pembakaran batu bara mendapat tanggapan dari kepala Desa
Cigondang Cepi Suteja.
Menurutnya,
selama dirinya mengabdi sebagai Kepala Desa di Desa Cigondang sebagai salah
satu desa penyangga, pihak PLTU Banten 2 Labuan cukup responsif dan terbuka
perihal dana CSR. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya suport yang diberikan
oleh PLTU Banten 2 Labuan kepada warga desa Cigondang selama ini.
“Saya rasa
selama ini pihak PLTU cukup kordinatif dan kooperatif perihal dana CSR nya itu
kami rasakan sendiri, setiap warga disini akan melakukan kegiatan atau
menggelar kegiatan apapun mereka pasti suport mereka baik kok.” Aku Cepi
Cepi
menambahkan, tidak ada kendala apapun selama ini yang dirasakan oleh Desa
Cigondang maupun warganya ketika membutuhkan dukungan dana dari pihak PLTU
Banten 2 Labuan. Hanya saja dirinya kurang begitu memahami tentang sikap pihak
PLTU dengan pihak lain, karena itu bukan urusannya.
Ketika ditanya
mengenai bagaimana dampak dari proses pembakaran batu bara dari PLTU? Cepi mengaku,
warganya cukup merasakan hal itu karena memang lokasinya sangat dekat dengan
area proyek PLTU banten 2 Labuan. Namun, selama ini pihaknya selalu melakukan
kordinasi dan menyampaikan langsung ke pihak PLTU mengenai hal tersebut.
“Kami selalu
menyampaikan apapun yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan oleh PLTU,
dan biasanya mereka langsung mengecek dan menangani apa yang menjadi keluhan
warga dengan cepat.” Jelasnya (ILA)