Keterangan Gambar : KSAD, Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberikan arahan dalam kegiatan Kunker di Jawa Barat terkait penanganan Covid 19 (Foto : Tim)
MenaraToday.Com – Bandung :
Kepala Staf
Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa mengunjungi Komando Daerah Militer
III/Siliwangi dalam kunjungan kerjanya
ke Jawa Barat. Dalam kunker ini, KSAD bertemu dengan para Korem se
Jawa Barat untuk menerima laporan penangan Covid 19 di masing-masing daerah
yang dipimpinnya.
Laporan
pertama dari Danrem 061 Kodam III/Siliwangi, Brigjen TNI Agus Subiyanto terkait
upaya yang dilaksanakan dalam himbauan penggunaan masker kepada masyarakat.
“Saat ini ada 142 titik yang kami lakukan pengawasan protokol kesehatan,” ujar Brigjen TNI Agus Subiyanto.
Danrem 062
Kodam III/Siliwangi, Kolonel Inf Muhamad Muchidin melaporkan aktivitas ekonomi
di wilayah Tasikmalaya agak menurun di masa pandemi covid-19. Namun setelah diberlakukan Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB) sudah mulai meningkat dengan adanya wisatawan yang
berkunjung.
“Di tempat wisata Tasik itu banyak kerajinan.
Wisatawan berkunjung membuat perekonomian meningkat,” ujar Kolonel
Inf Muhamad Muchidin.
Sedangkan
Danrem 063 Kodam III/Siliwangi, Kolonel Inf Elkines melaporkan Korem 063
melaksanakan patroli yang berbeda daripada umumnya.
“Kami menaruh
petugas di setiap titik yang dipertanggungjawabkan, apabila titik tersebut
tidak tertib, patroli akan dibelokkan kesana,” ujar Kolonel Inf Elkines.
Untuk Korem
064 Kodam III/Siliwangi, Danrem Brigjen TNI Gumuruh mengatakan objek penegakkan
protokol kesehatan dilakukan di 88 titik dengan personel sejumlah 717 orang.
Jenderal TNI
Andika Perkasa yang saat ini juga bertugas sebagai Wakil Ketua Pelaksana Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, menghimpun laporan tersebut
dan memberikan arahan dalam menyikapi pandemi Covid-19.
“Saya hanya baru mempelajari, masih orientasi.
Jadi saya belum mengambil kesimpulan, namun pemahaman saya sudah mengerucut,”
ujar Kasad
Ia juga
menghimbau agar seluruh Danrem memahani prinsip-prinsip penegakkan kedisiplinan
dan mendukung Pemerintah Daerah jika ingin membuka tempat wisata karena untuk
perbaikan ekonomi. (Fadhil/Tim)