MenaraToday.Com – Batu Bara :
Aliansi
Mahasiswa Masyarakat Pemuda/i dan Buruh Batu Bara (AMPIBI BB) yang terdiri dari IMABARA,
IPMBB, GERAM, IKAMBARA HIMMA, HIMMI, PMII, PD KAMI, GPMI dan KPPU-KSBSI
menggelar aksi damai demi memastikan penegakan hukum di Indonesia dengan tema
Tolak Omnibus Law di
depan kantor DPRD Batu Bara, Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh, Senin
(12/10/2020).
Terlihat
ratusan personil terdiri dari Polres Batu Bara, TNI, dan Satpol PP Kabupaten
Batu Bara telah berjaga-jaga di halaman DPRD Batu Bara sejak pukul 08.00 WIB. Sementara,
dua pintu pagar masuk dan keluar DPRD Batu Bara ditutup sedangkan satu unit
Water Canon milik Polres Batu Bara terlihat dalam posisi siaga di dalam pagar
di depan gedung DPRD Batu Bara.
Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan Lubis langsung turun menginspeksi personil pengaman dengan melibatkan hampir seluruh personil Polres dan bantuan dari Polsek jajaran.
Kapolres meminta seluruh personil mengutamakan tindakan persuasif dengan tidak menggunakan kekerasan, karena pendemo juga anak-anak kita.
Selanjutnya,
AKP Iskad yang merupakan Kapolsek Labuhan Ruku menekankan personil dan
pengunjuk rasa harus tetap menggunakan Prokes.
Saat massa
mulai tiba, Kapolres Batu Bara terlebih dahulu membagi-bagikan masker kepada
pendemo. Tidak
sampai disitu, saat sudah berlangsungnya demo Kapolres Batu Bara dan anggotanya
juga masih sempat memberikan makanan berupa roti kepada pendemo.
Namun tidak
berselang lama dengan menggunakan mobil komando, toa, dan membawa spanduk dan
artibut aksi lain, AMPIBI BB dengan koordinator aksi Muhammad Rizki dan
koordinator lapangan Arwan Syahputra, minta harus dipertemukan dengan Ketua
DPRD Batu Bara Safi’i yang tidak terlihat hadir.
“Kami tidak
akan menghentikan aksi dan pulang sampai Ketua DPRD hadir dan menemui kami,”
ujar koordinator aksi Muhammad Rizki dan koordinator lapangan Arwan Syahputra
bersamaan.
Berhubung
Ketua DPRD tidak berada dilokasi, para massa meminta untuk masuk kedalam gedung
DPRD, namun permintaan mereka tidak diizinkan oleh pihak kepolisian karena
beresiko besar dan dikhawatirkan mereka dapat merusak fasilitas umum.
Aksi saling
dorong pun terjadi, namun tiba-tiba muncul lemparan batu dari tengah massa,
sehingga Kasat Sabhara Polres Batu Bara AKP D. P. Sinaga terluka dibagian
kepalanya. Spontan suasana menjadi ricuh, namun kejadian tersebut tidak
berlangsung lama dan dapat diatasi oleh petugas gabungan.
Dari kejadian
itu, Polres Batu Bara mengamankan 44 orang yang terlibat dalam aksi tersebut.
Kapolres Batu
Bara saat diwawancarai Wartawan mengatakan dengan rinci jumlah massa yang
diamankan.
"Kami
menurunkan 350 orang petugas gabungan untuk melakukan pengamanan unjuk rasa
yang dilakukan oleh enam elemen mahasiswa yang berjumlah lebih kurang 150 orang
di kantor DPRD Batu Bara. Yang mana awalnya unjuk rasa tersebut berlangsung
damai, namun di siang hari sekitar jam 12.00 wib, Mahasiswa berkeinginan untuk
ketemu dengan Ketua DPRD Kabupaten Batu Bara tanpa diwakilkan. Karena tidak ada
maka mereka ingin masuk ke kantor DPR Kabupaten Batu Bara. Prediksi kalau
mereka masuk lebih berbahaya lagi, menduduki kantor DPR dan dikhawatirkan
membuat kerusakan. Namun mahasiswa dan mobil komando mereka tetap mau masuk ke
dalam. Sehingga pengamanan gerbang kita lapis anggota, dan juga dilapis di
pintu masuk, sehingga mereka emosi tidak bisa masuk tiba-tiba dengan spontan
mereka mungkin sudah mempersiapkan batu untuk menyerang anggota kita sehingga
diserang pakai batu anggota yang pengamanan di pagar pintu masuk kantor DPR.
Kemudian karena tidak terkendali, lemparan batunya mengarah ke mana-mana bahkan
anggota kami satu Kasat Sabhara AKP Daniel Sinaga terluka hingga mengalami luka
parah bagian kepala dan ini sekarang kami akan rujuk ke rumah sakit Brimob.
Untuk yang diamankan 44 orang dari mereka ini dites urine ada yang pakai
narkoba 1 orang.
Dan untuk
rinciannya, 19 orang anak dibawah umur (SMK dan SMP), orang dewasa bukan
Mahasiswa ada 12 orang, kemudian mahasiswa ada 11 orang, karyawan ada 1 orang
dan buruh hanya 1 orang," jelas Kapolres. (Dwi)