"Hari ini ada 180 yang kita bagikan, 44 petugas fardu kifayah dan 136 guru ngaji. Insya Allah minggu pertama bulan depan kita transfer ke rekening masing-masing petugas dan guru ngaji," kata Sujiwo seusai penyerahan simbolis.
Sujiwo mengatakan insentif merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap petugas dan guru ngaji yang melakukan kerja sosial dengan penuh keikhlasan. Dirinya mengakui nominal insentif yang diberikan relatif tidak besar. Hal itu karena disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
"Insentif yang kita berikan kepada petugas fardu kifayah dan guru ngaji, kalau dibandingkan dengan kerja mereka, memang tidak seberapa. Namun saya yakin para petugas dan guru ngaji telah mendapatkan gaji dan honor pangsung dari Allah Taala. Sebab selama ini petugas fardu kifayah dan guru ngaji adalah posisi yang sifatnya sosial dan untuk mengabdi," terangnya.
Sujiwo menyadari masih banyak petugas fardu kifayah di Kubu Raya yang belum memperoleh insentif dari pemerintah daerah. Hal itu terjadi lantaran anggaran pemerintah daerah yang terbatas. Sehingga dalam penyalurannya hanya petugas pemandi jenazah yang mendapatkan insentif tersebut. Ke depan, dirinya berkeinginan agar petugas fardu kifayah dalam arti yang lebih luas juga turut mendapatkan insentif.
"Fardu kifayah itu ada kelompoknya. Ada yang memandikan, mengafani, menguburkan, membaca talqin, seterusnya. Ke depan, saya akan laporan ke pak bupati agar yang mendapatkan itu per kelompok. Mudah-mudahan juga pandemi segera hilang supaya ada keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk menambah porsi anggaran bagi insentif fardu kifayah," pungkasnya. (GUN)