MenaraToday.Com – Jakarta :
Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan kekuatan besar dalam
membuka banyak lapangan kerja ke depan. Terlebih, hampir setengah jumlah
penduduk di dunia berada di kawasan Asia. Termasuk 3 negara besar seperti
China, India dan Indonesia.
Menurut Presiden,
situasi tersebut secara tidak langsung telah membuka peluang besar terhadap
akses pasar di Asia dan Dunia. Karena itu, Ia berharap pengembangan sektor
pangan dapat dilakukan secara cepat, terutama dalam merespons kemungkinan
adanya krisis pangan akibat pandemi serta melonjaknya populasi penduduk dunia
yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan pangan.
"Kita harus
melompat dengan cara-cara yang baru, dengan skala produksi yang lebih besar
dengan peran sentral korporasi petani. Mengedepankan nilai tambah di tahap on
farm maupun off farm, dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan
produktif," kata Presiden saat membuka Jakarta Food Security Summit (JFSS)
ke-5 Tahun 2020 beberapa waktu lalu.
Presiden mengatakan,
pandemi Covid 19 harusnya bisa dijadikan momentum tepat dalam membuka peluang
pasar yang sangat besar. Karenanya, para pelaku usaha di sektor pangan wajib
meninggalkan paradigma lama dan melompat maju dengan cara-cara baru.
"Pengembangan
sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif, yang meningkatkan
efisiensi proses produksi, pangan berkualitas dengan harga terjangkau,
memperbaiki daya dukung lingkungan dan yang menyejahterakan para petani,"
katanya.
Mengenai hal ini,
Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga
Kali Ekspor (Geratieks) sebagai langkah percepatan dan peningkatan ekspor
nasional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Menteri Pertanian
(Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatanya menyampaikan
pentingnya peranan pengusaha dan eksportir dalam membuka lapangan kerja secara
luas.
"Kalau berbicara
ekspor berarti kita bicara perluasan lapangan pekerjaan, karena itu menjadi
konsen pemerintah agar manfaat ekspor ini bisa dirasakan langsung oleh
masyarakat luas," katanya.
Menurut Mentan,
pembukaan lapangan pekerjaan dinilai tepat mengingat sektor peternakan memiliki
peluang besar. Apalagi jika semua proses ekspor dikemas dengan mengedepankan
kualitas produk jual.
"Peluang
tersebut bisa dilihat dari hulu dan hilir. Dalam hal ini eksportir harus bisa
berkompetisi secara serius dalam mempersiapkan produk jualnya. Artinya
kuantitasnya kita jaga tapi kualitasnya juga tidak boleh kalah dengan negara
lain," katanya.
Sebagai strategi
ekspor, ke depan Kementan akan mendeteksi kebutuhan pasar dunia yang bisa
dijadikan peluang Indonesia untuk mengekspor kebutuhan pasar global.
"Kami akan
bekerja sama membangun peningkatan ekspor ini dengan Kementerian Perdagangan
dan pengusaha-pengusaha di seluruh indonesia. Dari situlah kita bisa melihat
peluang apa saja yang dibutuhkan oleh dunia," tutupnya. (Fadil)