MenaraToday.Com - Malang :
Diresmikannya E-parking di MOG Kota Malang pada 4 Januari 2021 ramai diperbincangkan. Tidak sedikitnya, para Jukir di Kota Malang merasa dikhianati oleh janji Walikota Malang Sutiaji waktu dirinya menjabat sebagai Wakil Walikota.
Para jukir menyebut, beberapa waktu yg lalu Sutiaji pernah mengutarakan janji yakni Pemerintah Kota Malang tidak akan menerapkan E-parking ketika menjabat Wakil Walikota Malang.
Namun apa daya, justru janji yang sempat diwartakan oleh sejumlah media tersebut di ingkari oleh Sutiaji yang dinilai mengkhianati para jukir di Kota Malang.
“Jadi E-Parking tidak akan diterapkan, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang parkir tidak mengatur mengenai E-Parking dan restribusi parkir kita juga tidak menerapkan parkir progresif," kata Sutiaji waktu masih menjabat Wakil Walikota Malang.
Padahal, saat itu Sutiaji sempat menyebut jika sampai menerapkan E-parking rela tangannya di potong. Pernyataan tersebut dilontarkan di hadapan para pendemo beberapa tahun yang lalu.
Menanggapi hal itu, salah satu jukir yang tergabung di paguyupan Papakoma yang enggan disebut namanya mengatakan, Ia bersama rekannya merasa kecewa atas janji Wakil Wali Kota Malang yang sekarang menjabat Wali Kota Malang Sutiaji.
Tidak hanya itu saja, Ia juga mengaku akan mengungkap kebocoran anggaran Dishub Kota Malang yang di lakukan oleh oknum Dishub bilamana E-parking tetap di berlakukan.
"Kami akan ungkap bocornya pendapatan daerah yang mana dalam hal ini kami selaku Jukir dikambing hitamkan," ujarnya saat ditemui awak media.
Sementara hingga berita ini diterbitkan, orang nomor satu di Kota Malang saat dihubungi melalui pesan WhatsApp masih belum memberikan keterangan.
Sekedar untuk diketahui, jika mengacu kepada Permenhub nomor 22 tahun 2009, penerapan E-parking jelas menyalahi aturan Kemenhub karena Dinas Perhubungan bukan sebagai pengelola. Namun sesuai peraturan, tugasnya hanya sebagai kordinator yang menunjuk orang atau badan. (Tim)