MenaraToday.com - Pandeglang :
Adanya pendemi corona menimbulkan banyak persoalan dan penurunan ekonomi warga. Termasuk menurunnya angka kunjungan ke salah satu destinasi wisata kolam pemandian air alami yang terletak dikampung bonghas, Desa Sukasari Kecamatan Pandeglang, Banten. Tidak Tanggung-tanggung penurunnya hingga 70%. Demikian diungkapkan Pengelola Pemandian citamang Wargo (56), Kamis (04/03/21).
Laki-laki yang biasa dipanggil Babeh Wargo ini menuturkan, pemandian citaman yang terletak dikaki gunung pulosari ini merupakan salah satu situs purbakala yang berumur lebih dari 2.500 tahun, jadi kolam ini sudah ada sejak zaman sebelum masehi, dan selama ini yang berkunjung ke citaman tidak pernah surud selalu ramai, baik dihari biasa maupun dihari libur, karena air pemandian citaman ini merupakan pemandian yang unik dan berbeda karena memiliki air yang cukup dingin. Warga biasa menyebutnya pemadian air es, namun sejak adanya covid angka kunjunganpun ikut terdampak.
“Citaman ini merupakan situs purbakala yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, waktu belum covid terjadi pemandian citaman ini tidak pernah sesepi ini, pasti selalu ramai oleh pengunjung baik lokal maupun dari luar daerah seperti jakarta, tangerang, bogor, cilegon, dan yang lainnya, tapi semenjak adanya wabah ini cukup berdampak sekali,” tutur Wargo
Jika dipersentasikan, lanjut Wargo penurunannya hampir 70%. Karena biasanya angka kunjungan ke Citaman ini lebih dari 200 orang per harinya itupun dihari biasa, dihari libur lebih banyak lagi. Tapi sekarang kondisinya bisa dilihat sangat sepi, angka kunjunganpun saat ini dihari-hari biasa tidak sampai 100 orang.
“Kondisi ini terjadi selain karena adanya wabah covid yang masih belum usai juga adanya aturan dan himbauan dari pemerintah, jadi sekarang tidak seramai sebelum covid, yang berkunjung pun sangat jauh dibawah 100 orang di hari biasa, tapi meski demikian dirinya akan tetap patuh dan taat pada aturan yang diterapkan oleh pemerintah selama pendemi ini, dan semoga pendemi ini segera selesai sehingga kondisipun bisa berangsur kembali normal,” Harapnya (Ila)

