Kinerja Asisten Tidak Sesuai SOP, Afdeling II Kebun Rambutan Berpotensi Merugikan PTPN III Dan Holding Perkebunan

MenaraToday.Com - Serdang Bedagai : 

Tujuan dibentuknya Holding pada dasarnya adalah untuk peningkatan daya saing, penciptaan nilai, peningkatan profesionalitas, serta citra BUMN Perkebunan itu sendiri.

Sebagai induk Holding Perkebunan, PTPN III yang membawahi sebanyak 13 Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dari PTPN I sampai dengan PTPN XIV, seyogyanya harus dapat menjadi contoh yang baik bagi Perkebunan Nusantara lainnya untuk berkomitmen dalam peningkatan produktivitas tanaman perkebunan secara optimal dan berkelanjutan, demi mewujudkan perusahaan perkebunan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima.

Tetapi di Afdeling II Kebun Rambutan PTPN III, hal tersebut tampaknya hanya "omong kosong" belaka. Sebab, kinerja Safaruddin selaku Asisten Kebun  dinilai tidak mempunyai kepedulian dan rasa tanggung jawab dalam mengelola arealnya, terindikasi kinerja Oknum Asisten ini tidak menerapkan "SIPRO" sebagai acuan dan melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Norma yang berlaku di PTPN III, hal tersebut disinyalir dapat berpotensi merugikan PTPN III bahkan Holding Perkebunan Nusantara.

Hasil investigasi MenaraToday.Com yang langsung turun kelapangan, mendapatkan fakta dan temuan di Areal Afdeling II Kebun Rambutan yang terkesan terlantar tidak terkontrol dan sangat memprihatinkan. Terlihat berondolan sawit banyak tidak dikutip, ada yang membusuk, ada yang terkumpul bertumpuk-tumpuk sangkut disela-sela batang pohon sawit dan berondolan banyak tumbuh subur menjadi kecambah dimana-mana bahkan tumbuh dibatang-batang pohon serta tumbuh dihampir seluruh piringan dan gawangan, hal tersebut diduga karena sengaja tidak dilakukannya panen bersih, jika ditaksir jumlah berat berondolan sawit yang terbuang ditempat tersebut mencapai sekitar ratusan kilogram (Kg), itu masih disatu tempat saja, kenyataannya, temuan seperti itu ada dibeberapa tempat titik lokasi diareal Afdeling II tersebut, bisa dibayangkan jika dibandingkan dengan luasnya Areal Afdeling II Kebun Rambutan tersebut disinyalir berondolan sawit yang terbuang sia-sia dikalkulasikan mencapai sekitar Puluhan Ton setiap kali saat dilakukannya panen.

Parahnya lagi, areal terlihat semak dipenuhi sampah, batang-batang kayu, kertas karton, karung dan limbah plastik, kaleng-kaleng yang sulit terdaur ulang secara alami. Mirisnya lagi, rumput atau gulma terlihat melilit pohon sawit hingga menutupi pelepah dan daun sawit hingga sampai keujung pohon, pohon kayu keras liar yang disinyalir sudah berusia tahunan, terlihat tumbuh subur disekitar piringan pohon sawit. 

Diduga Pemeliharaan (PML) tanaman menghasilkan (TM) di Afdeling II Kebun Rambutan diduga tidak dilakukan sebagaimana mestinya sehingga disinyalir berpotensi memicu kerugian, karena dana pemeliharaan tetap dikucurkan oleh Manajemen PTPN III.

Terkait temuan itu, Farid Saragih Kerani Afdeling II saat ditemui Media ini dikantornya, menanggapi Areal yang seperti itu seolah-olah keadaan itu memang sudah berlangsung sangat lama, dan kondisi itu sepertinya sudah menjadi "tradisi" dan pemandangan yang biasa buatnya. Parahnya lagi, Kerani ini terkesan sepele, seakan dirinya sama sekali tidak mempunyai tanggung jawab sedikitpun di Afdeling itu dan mengatakan kalau itu urusan Asisten.

"Kok baru Abang foto, tanya aja sama Asitennya" Katanya enteng.

Untuk mendapatkan informasi terkait Areal HGU yang kondisinya "Parah" dan "Hancur"  tersebut, MenaraToday.Com konfirmasi langsung kepada Safaruddin, Asisten Kebun Afdeling II, Sabtu (27/3/21), Oknum Asisten inipun tidak menampik kalau kondisi arealnya tidak terkontrol, dirinya juga mengakui kalau kinerja dan keadaan areal Afdelingnya yang seperti itu tidak sesuai SOP atau Norma yang berlaku di PTPN III, dia juga meminta kepada Media ini untuk tidak mempublikasikan terkait Kinerja dan Arealnya itu.

"Ya enggak sesuai SOP lah" Jawab Asisten ini seolah norma dan peraturan yang berlaku di PTPN III tidak menjadi patokan.

"Iya benar itu areal saya, ala udalah bungkam aja itu, ya udahlah..." Katanya lagi.(Irlan.S)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama