Ratusan Warga Empat Negeri Berduyun-Duyun Datangi Lahan PT. Kwala Gunung

MenaraToday.Com - Batu Bara : 

Merasa ternak mereka terancam mati kelaparan, ratusan warga Dusun II Titi Putih, Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, menduduki lahan perkebunan dan meminta kepada pihak PT. Kwala Gunung agar rendah hati untuk tidak meracun rerumputan di areal kebun tersebut. Senin (29/3/2021) , sekitar pukul 09.00 wib.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam aksi tersebut warga menuntut agar pintu palang dapat dibuka dan ditutup, sehingga warga bisa mengembala (angon) dan ternak warga bisa pergi dan pulang  setiap harinya seperti biasa.

Warga juga menyesalkan karena penyemprotan racun dilakukan tidak menggunakan plang (papan pemberitahuan), sehingga ternak mereka terancam keracunan.

Saat diwawancarai Wartawan, salah satu perwakilan warga Helpiadi mengatakan, jika pihak PT. Kwala Gunung terus melakukan pengracunan rumput di areal kebun, maka sekitar 500 an ekor ternak (lembu) milik warga akan terancam kelaparan.

"Kami berharap pihak PT Kwala Gunung berbaik hati. Sebab pada umumnya masyarakat Titi Putih menggantungkan hidup dari usaha peternakan", ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Sumarno bahwa sudah bertahun-tahun masyarakat mengangon ternak di areal perkebunan PT. Kwala Gunung tapi tidak pernah meracun rumput secara total. 

"Oleh karena itu saya berharap pengracunan rumput secara total tidak lagi dilakukan pihak perkebunan karena akan berdampak kerugian bagi masyarakat peternak," tambahnya

Aksi tersebut pun berusaha diredam oleh pihak Perusahaan. Koordinator Lapangan PT Kwala Gunung, Amin dan petugas pengamanan perkebunan, J. Purba langsung menemui ratusan warga yang melakukan aksi.

Dari negosiasi yang dilakukan didapati kesepakatan sementara yakni pihak perkebunan menunda aktivitas meracun rumput di areal tempat warga mengangon hewan ternaknya.

"Untuk sementara aktivitas meracun rumput ditunda, namun untuk langkah selanjutnya kita menunggu petunjuk pimpinan", ujar Amin.

Meskipun pihak perusahaan telah memberikan kebijakan sementara, namun seratusan warga peternak tampak sedikit lega. Sebab pihak perkebunan membawa pulang sekitar 38 dirigen racun siap semprot, dan aktivitas warga mengangon di areal perkebunan masih dapat dilanjutkan. (Dwi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama