Kelompok Teroris OPM Makin Terdesak, Media dan Tokoh Pendukungnya Sebar Fitnah dan Hoaks


MenaraToday.Com - Papua : 

Pasca penetapan KKB sebagai teroris oleh pemerintah tanggal 29 April 2021 yang lalu, Tim gabungan TNI Polri aktif melakukan tindakan gakkum yang terukur untuk mengejar kelompok teroris KKB (front bersenjata OPM) yang selama ini menebar teror kepada masyarakat, termasuk dunia pendidikan dan dunia penerbangan sipil.

Beberapa waktu terakhir, aksi terukur Tim Gabungan TNI Polri telah membuahkan hasil dengan ditangkapnya provokator kerusuhan pendukung teroris OPM, Victor Yeimo, dikuasainya markas teroris kelompok Lekagak Talenggen di Wuloni dan Tagalowa, Distrik Ilaga. Tak lama kemudian, beberapa anggota teroris OPM ditembak timah panas Tim gabungan dan ada juga yang menyerahkan diri, semuanya di Distrik Ilaga.

Terdesaknya kelompok teroris OPM ini ternyata memancing respon pendukungnya untuk menyebar fitnah dan berita bohong. 

Hal ini disampaikan Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suristiawa menanggapi berita penembakan tiga perempuan di Kabupaten Puncak oleh militer Indonesia yang dimuat oleh salah satu media online terbutan Papua pada tanggal 15 Mei 2021. Suriastawa menegaskan bahwa berita tersebut fitnah dan hoaks atau bohong. 

“Tidak ada kejadian seperti yang diberitakan media tersebut. Saya coba hubungi Pimrednya juga tidak direspon,”  ujarnya, Minggu sore (16/5/2021)

Suriastawa kembali menegaskan bahwa kelompok teroris OPM, ini didukung oleh front politik dan klandestin. Diantaranya adalah jurnalis, media dan netizen yang aktif menyebar hoaks untuk menyudutkan pemerintah. 

"Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apapun,” tambahnya. 

Khusus berita terakhir yang disebarkan media diduga milik OPM dan ditwit Veronica Koman, Suriastawa menyatakan tidak heran. "Itu memang link mereka, setidaknya ada 2 media online yang pimrednya sangat intens hubungan dengan si Koman itu. Setiap propaganda yang dimuat media pendukung kelompok teroris OPM ini, selalu jadi bahan twitnya,” ujarnya.

Berita hoaks terakhir sengaja disebar oleh pendukung teroris OPM ini untuk memfitnah tindakan Tim gabungan TNI Polri sambil menarik perhatian publik.

 “Demikian juga dengan fitnah hancurnya Gereja Kingmi yang tujuannya memprovokasi Jemaat Gereja baik lokal, nasional dan internasional,” ucapnya.

Sementara itu, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy juga menegaskan bahwa berita tersebut adalah berita bohong atau hoaks. 

“Saat ini saya berada di Ilaga bersama Dandim dan Kapolres dan berita yang tersebar di media online itu adalah berita bohong,” kata Iqbal melalui sambungan telepon. 

Dia juga menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berita yang disuarakan oleh media yang selama ini selalu mendukung kelompok teroris KKB, karena penegakan hukum kepada kelompok teroris dilakukan secara tegas dan terukur. 

Sebelumnya, media online diduga pendukung OPM ini memberitakan bahwa pada Sabtu (15/5) pihak militer Indonesia dengan menggunakan helikopter menembaki Gereja Kingmi Kabuki, yang menyebabkan Gereja tersebut hancur dan tiga perempuan muda tewas tertembak. Berita inilah yang kemudian dibantah oleh juru bicara TNI Polri tersebut. (Fadil/Rls)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama