Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli Di Pantai Ceria

Pantai Ceria Tampak sepi. Selasa (02/11/21).


MENARATODAY.COM-Satu tahun berjalan, keberadaan pantai ceria yang terletak dikampung lampe desa cigondang kecamatan labuan, kabupaten pandeglang, banten, dirasa telah banyak membantu perekonomian warga setempat. Pasalnya, kondisi perekonomian masyarakat menjadi lebih baik semenjak dibukanya pantai hasil gagasan dan ide dari kepala desa (kades) cigondang Cepi Suteja bersama warga. 

Salah satunya seperti diungkapkan pemilik warung Risma (26). Ia menuturkan, dengan adanya pantai ceria ini, sedikit banyak sudah membantu keuangan keluarga kecilnya.

"Lumayan aja, dari pada bengong dirumah gak ada kegiatan yang menghasilkan, sementara suami saya juga kerjanya serabutan, tapi sejak pantai ceria ini dibuka kondisi ekonomi saya dan keluarga terbantu, saya jualan diwarung, suami saya bisa jualan juga disini," ucapnya.

Namun, lanjut Risma, angka pengunjung dan juga pembeli di pantai ceria saat ini mengalami penurunan jika dibandingkan ketika pantai tersebut baru dibuka pada agustus 2020 lalu.

"Mungkin karena sekarang masuknya ditarif kali ya, ditambah sekarang banyak tempat nongkrong baru juga, jadi yang main kesini berkurang drastis, dulu biasanya saya dapat penghasilan diatas Rp. 100 ribu sehari itu kalau sepi, kalau lagi rame bisa diatas Rp. 300 ribu sehari," tuturnya.


Para pedagang terlihat menantikan kedatangan para pengunjung yang tak kunjung datang. Selasa (02/11/21).


Sekarang kalau hari biasa (week day), masih kata Risma, dalam satu hari buka jam 08.00 pagi sampai jam 21.00, kadang pendapatan dibawah Rp. 100 ribu, kalau sedang ramai bisa mencapai Rp. 300 ribu dalam sehari itupun dihari libur (week end).

"Pengunjung yang main kesini pada suka bekel termasuk jajanan, kadang mereka (pengunjung) pada belanja dulu diminimarket, kayak air mineral, minuman, mie instan dan lain-lainnya, makanya kadang meski pengunjung ramai tapi yang jajan ke warung disini sepi," akunya.

Padahal, kata Risma, harga jajanan, tanda masuk dan juga sewa ban terbilang sangat terjangkau sekali jika dibandingkan dengan pantai yang lain.

"Untuk jajanan kami gak jual mahal kok, paling ambil keuntungan 500 perak atau seribu, tarif masuk juga untuk motor hanya Rp. 2 ribu, mobil Rp. 10 ribu dan sewa ban Yang kecil 5 ribu sementara yang besar 10 ribu, sangat murah dibandingkan dengan pantai yanh ada dicarita atau dikabupaten lainnya," jelasnya.

Ketika ditanya perihal sewa lapak, Risma menjawab, bahwa pengelola hanya meminta uang kebersihan saja sebesar Rp. 2.000/hari kepada para pedagang.

"Mayoritas yang berjualan disini warga setempat, tidak ada yang dari luar. Jikapun ada yang dari jauh, itu hanya pedagang keliling saja yang jualannya menggunakan gerobag dorong atau sepeda, untuk para pedagang biasanya dipinta uang 2 ribu itupun untik kebersihan, tapi pengelola juga kadang melihat situasi, kalau sepi paling kami bilang besok aja, dan mereka (para petugas) memaklumi, gak ada paksaan sih," tutupnya. (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama