Rinto Harahap salah satu penduduk setempat kepada menaratoday.com mengatakan kronologi kejadian bermula saat korban hendak menagih upah tenaga bongkar muat (TBM) kepada orang yang menangani pengangkutan alat berat bermarga Hasibuan yang masuk ke PLTA
"Pada saat korban Solahuddin sedang berbicara dengan si Hasibuan itu datanglah beberapa anggota salah satu OKP dan terjadilah perdebatan dan aksi dorong-dorongan pun terjadi, Berselang beberapa waktu kemudian massa OKP itu terus berdatangan membawa parang seraya meneriakkan "Serang" dan langsung memukuli korban beramai-ramai, Melihat hal itu masyarakat yang ada di tempat langsung datang menolong korban dan melarikan korban ke RSUD Sipirok,"ujar Rinto
Lebih lanjut Rinto mengatakan setelah mendengar kejadian penganiayaan yang diduga didalangi salah satu Ketua OKP tersebut, Emosi warga tersulut dan langsung melakukan sweping mencari para penganiaya kawan sekampungnya
"Setelah kami mencari namun tidak berhasil ditemukan kemudian saya pulang kerumah hendak menimbang Kulit manis dan sesampainya dirumah saya langsung melihat Rumah siketua OKP bermarga Sembiring itu sudah terbakar,"tutupnya
Ditempat yang sama, Salah satu warga setempat yang namanya enggan dipublikasikan menaratoday.com juga mengatakan bahwa korban Solehuddin dianiya secara beramai-ramai
"Saya melihat mereka membawa parang dan besi kemudian memukuli korban,"ujarnya.
Hingga berita dikirim kemeja redaksi, Masyarakat yang tergabung dari 6 Desa masih terus berkumpul dilokasi. (Ucok Siregar)
Tags
headline