Oknum Guru SD Negeri 1 Meda Sari Bisnis kan Seragam Sekolah dan Buku LKS

MenaraToday.Com - Tulangbawang : 

Setelah lama tak mendengar peredaran Penjualan LKS di satuan Pendidikan . Kini mulai terngiang di telinga  keluhan Wali murid adanya penjualan Buku LKS di Sekolah. Meskipun Pemerintah telah membuat Larangan Ke Pihak Sekolah agar tidak Menjual buku LKS ke peserta didik ,sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, terutama pasal 181a. Sudah secara jelas tertulis mengenai larangan itu.

Yakni, pendidik dan tenaga kependidikan, baik perseorangan maupun kolektif, dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, seragam sekolah, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan. Seperti halnya yang terjadi di SD N 1 Meda Sari ,kecamatan Rawa jitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang,Propinsi Lampung.

," Kami Wali murid yang tergolong tidak mampu dan disisi Lain agar tidak menjadi hambatan Anak Bisa belajar dengan baik ,karena guru disekolah sudah menganjurkan untuk memakai Buku LKS . Ya mau tidak mau tentu harus beli buku ke Guru wali kelas ," Ujar Wali murid yang enggan disebutkan namanya Kamis (9/12/2021)

Dijelaskannya " guru wali kelas menginformasikan melalui group WhatShap kepada wali murid ,Apabila memerlukan buku penunjang untuk anak anak belajar dirumah dipersilahkan beli di Koperasi Sekolah .Untuk kelas 1 dan 3 sebanyak 5 buah Buku LKS dengan harga Rp.90 Rb dan Untuk kelas 4 dan 6 sebanyak 8 buku LKS dengan jumlah harga Rp.140 Rb. Tapi nyatanya  kami bayarnya dengan Guru Wali kelas ," Ungkapnya dengan nada kecewa.

Lebih jauh lagi ia mengatakan Selain buku LKS Wali murid di suruh beli Seragam batik dan Baju Olah raga serta sampul Raport seharga Rp.340 Rb ke Guru yakni buk Nur dan Paikem ," jelasnya.

"Sebenarnya kami sudah lama mengeluhkan hal seperti ini,Namun kami bingung Mas ,mau Laporan langsung Ke Dinas untuk berangkat kesana tidak ada biaya ,dari Rawa jitu ke unit 2 saja kalau naik travel ongkosnya Rp.100rb blom Lagi ke menggala.syukur Alhamdulillah bisa ketemu dengan mas mas Wartawan. Harapan kami kalau bisa jangan membebani Wali murid yang tidak mampu dan jangan akal-akali kok disuruh beli di koperasi tapi bayarnya dengan Guru," tutupnya . (Helmi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama