Hadapi Ancaman Megathrust M 8,7, Bupati Pandeglang Klaim Aktif Lakukan Simulasi Evakuasi Setiap Minggu

Bupati Kabupaten Pandeglang Irna Narulita, saat memaparkan terkait ancaman Megathrust Selat Sunda di Pendopo Kabupaten Pandeglang, bersama BMKG. Selasa 25 Januari 2022.


MENARATODAY.COM, Pandeglang-Menghadapi ancaman megathrust 8,7 Magnitudo.

Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mensosialisasikan Kepada Bupati beserta Unsur Forkopimda, stakeholder terkait dan Para Camat Se-Kabupaten Pandeglang.

Tentang Informasi Ancaman Megathrust Magnitudo 8,7 di Selat Sunda, bertempat di Pendopo Kabupaten Pandeglang. Selasa 25 Januari 2022.

"Gempa bermagnitudo (M) 6,6 yang terjadi di Banten Selatan pada 14 Januari 2022, dapat menjadi pembelajaran untuk kesiapan mitigasi bencana," kata deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Suko Prayitno Adi.

Prayitno mengatakan, kejadian ini menjadi pembelajaran untuk saling sharing knowledge (berbagi pengetahuan) dan kesiapan untuk mitigasi sehingga dapat memberikan solusi terbaik.

Lebih lanjut Prayitno menyampaikan, bahwa dalam kondisi saat ini BMKG mengingatkan untuk di setiap kecamatan agar disediakan peta potensi rawan bencana. 

"Hal itu guna mengetahui daerah mana saja yang kiranya berpotensi adanya bencana alam Tsunami," ujarnya.

Selain itu, Prayitno juga meminta kepada Muspika agar berperan aktif untuk membuat peta-peta tersebut.

"Jangan ragu bapak dan ibu untuk berkomunikasi kepada tim kami sekecil apapun informasi sampaikan saja. Selain itu kami dari BMKG menyediakan aplikasi mobile berbasis Android dan iOS tentang Informasi cuaca maupun informasi potensi bencana bagi masyarakat,” tambahnya.

Prayitno menjelaskan,  perlu di ingat bahwa Potensi bencana memang ada, namun tidak perlu khawatir dengan adanya bekal pelatihan yang di miliki.

"Sehingga kita sudah siap untuk menghadapi apa bila bencana terjadi sehingga meminimalisir adanya korban”, tutupnya.

Sementara itu Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, untuk mengantisipasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami pihaknya mengklaim sering membuat latihan Evakuasi setiap minggunya.

"Yakni pada hari Senin, dengan tujuan apabila kejadian tersebut benar terjadi bisa meminimaliisir adanya korban jiwa," tukasnya.

Kegiatan ini tidak lain dan bukan kata Irna, untuk melatih agar warga tidak panik dan paham harus berbuat apa apabila terjadi bencana gempa ataupun tsunami. 

"Karena wilayah yang terdampak gempa bumi pada 14 Januari 2022, cukup banyak, dan wilayah Kecamatan Sumur itu tidak ada Shelter Tsunami," imbuhnya. 

Kedepan, lanjut Irna, alangkah baiknya untuk bisa merencanakan anggaran pembangunan shelter diwilayah tersebut. (la) ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama