GAK Level Waspada, Warga di Himbau Jauhi Kawah Radius 2 Km


MENARATOSDAY.COM, Pasauran-Gunung Anak Krakatau (GAK) erupsi pada Jumat 04 Februari 2022, pukul 17.10 WIB, berbarengan dengan terjadinya gempa di Lebak.

Ketinggian embusan abu vulkanik mencapai 200 meter di atas puncak, atau 357 meter dari permukaan laut (Mdpl).

Windi Cahya, Petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa erupsi Anak Krakatau.

"Iya, Informasi erupsi Gunung Anak Krakatau, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter dari atas puncak," kata Windi Cahya. Jumat 04 Februari 2022

Menurut Windi, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang.

Dari foto yang dikirim oleh Windi dari Magma Indonesia, tertulis gambar diambil dari CCTV Pulau Sertung tertanggal 04 Februari 2022, pukul 10.25 WIB. 

"Embusan terus menerus. Tidak terdengar suara dentuman, saya belum mendapat laporan suara dentuman," terangnya.

Windi menerangkan, erupsi GAK tidak berdampak berbahaya maupun kerusakan, karena skalanya masih kecil. 

Masyarakat diminta untuk waspada dan selalu memantau aplikasi Magma Indonesia. 

"Saat ini GAK berada pada status Level II, waspada, dengan rekomendasi tidak boleh mendekat dalam radius 2 km dari kawah," jelasnya.

Windi Cahya mengatakan, yang terjadi saat ini hanya embusan dan tidak diikuti letusan dari Anak Krakatau di perairan Selat Sunda.

"Sampai dengan saat ini seismograf belum mencatat letusan, informasi ini untuk peringatan dini kepada masyarakat. Embusan saja, jadi belum diikuti letusan," ujar Windi. 

Sementara itu, terkait beredarnya pesan berantai di jejaring medsos dan WhatsApp yang berisikan himbauan untuk menjauhi Pantai Selat Sunda, mewaspadai potensi gelombang tinggi dan waspada erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) menghebohkan jagat maya.

Pesan itu mengatasnamakan dan disebar oleh BMKG.

Menyikapi hal ini, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi, membenarkan isi pesan tersebut.

Tujuannya, untuk memberi peringatan dini dan kewaspadaan bagi masyarakat di pesisir Selat Sunda, terutama wilayah Banten.

"Iya benar itu, semalam kan pada rapat, akhirnya disebar sebagai bentuk peringatan dini dan kewaspadaan di masyarakat dan stakeholder," kata Suwardi, kepala BMKG Tangerang.

Sejak Kamis, kata Suwardi, aktifitas Anak Krakatau masih meningkat. 

Bahkan semburan abu vulkaniknya mencapai 1.000 meter dari puncaknya.

"Pesan peringatan dini hanya segitu (isinya), sebagai bentuk kewaspadaan. Mengingat adanya hembusan abu vulkanik di Gunung Anak Krakatau yang dikeluarkan oleh PVMBG," ujarnya. (la) ***


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama