Ikut Vaksin Usia 6-11 Tahun, Puluhan Siswa SDN Labuan 01 dapat Bingkisan

Salah satu siswa SDN 01 Labuan, mendapat bingkisan usai divaksin. Rabu 08 Februari 2022.


MENARATODAY.COM, Labuan-Sebagai bentuk sinergi percepatan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun, pemerintah menggelar vaksinasi untuk anak Usia 6-11 tahun serentak di 30 Provinsi di Indonesia.

Hal itu guna mendukung tercapainya target nasional vaksinasi anak sebanyak 26 juta di seluruh Indonesia.

Tercapainya target vaksinasi sangat penting untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) 100%  dan untuk melindungi anak-anak dari keterpaparan COVID-19, khususnya varian baru yaitu Omicron yang perkembangannya cukup cepat.

Terkait hal ini, sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) di SDN 01 Labuan terlihat antusias mengikuti program Vaksinasi untuk usia 6-11 tahun.

Berdasarkan pantauan, tampak orang tua dan siswa yang ikut vaksinasi, mengantri di dua ruangan kelas yang di jadikan tempat pendaftaran dan ruang vaksin.

Bagi yang berminat, pihak sekolah mewajibkan para siswa melampirkan satu lembar fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan satu lembar fotokopi eKTP orang tua. 

Sebelumnya, para orang tua yang anaknya hendak ikut vaksinasi diharuskan menanda tangani surat persetujuan terlebih dahulu, hal itu sebagai bukti bahwa orang tua menyetujui anaknya untuk divaksin.

Salah satu siswa, M Abrisam Arga Sahroni mengatakan, dirinya tidak merasakan gejala apapun pasca divaksin. 

"Nggak, nggak sakit, biasa aja," kata Arga usai menjalani vaksin di SDN 01 Labuan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Rabu 08 Februari 2022.

Menurut siswa kelas satu SDN 01 Labuan ini, setelah divaksin, ia justru bersemangat karena mendapat bingkisan berupa makanan dan minuman ringan, yang diberikan oleh puskesmas Labuan yang dikemas menarik layaknya bingkisan acara Ulang Tahun.  



Guru pendamping siswa Andi Suhandi menuturkan, dari total 299 siswa hanya 35 siswa saja yang mengikuti.

Hal itu diungkap Andi, karena masih banyaknya orang tua siswa yang khawatir bahkan ketakutan jika anaknya divaksin.

"50% nya pun gak tercapai, mungkin hal itu akibat dari banyaknya pemberitaan yang simpang siur, sehingga banyak orang tua yang ketakutan jika anak-anaknya divaksin," tuturnya.

Kata Andi, vaksin ini penting untuk menjaga anak-anak dari paparan covid-19, apalagi saat ini tengah genjar serangan varian terbaru Omicron yang menurut informasi lebih ganas.

"Untuk vaksin sebetulnya disediakan sekitar 50 kuotanya, hanya saja siswa yang divaksin pada hari ini tidak sesuai target," tukasnya.

Andi menambahkan, jika para siswa sudah divaksin, setidaknya mereka memiliki perisai yang melindungi tubuhnya dari serangan Covid-19 dan variannya.

"Supaya imun anak-anak jadi kuat dan aman buat ikut PMT," ujarnya.

Andi berpesan, kepada para orang tua dan juga siswanya, jaga kesehatan dan tetap jalankan protokol kesehatan (Prokes) kapanpun, dimanapun.

"Dan usahakan untuk vaksin, hal itu guna menjaga kekebalan tubuh kita," tutupnya. 

Sementara itu, menyikapi rendahnya angka capaian vaksin anak usia 6-11 tahun di sejumlah sekolah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Samsudin menjelaskan terkait hal tersebut.

"Kita harus bisa mengartikan surat tersebut dengan bijak, bukan berarti nakes atau puskesmas lepas tangan ketika terjadi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), karena pemerintah daerah sendiri sudah mempunyai tim KIPI," tukasnya.

Apabila terjadi apa-apa setelah vaskinasi, jelas Samsudin, akan di tangani dulu di puskesmas terdekat.

 “Apabila tidak dapat tertangani di puskesmas, maka kami akan merujuk ke RSUD. Ketika terjadi KIPI kami (Pemerintah Daerah) bertanggung jawab penuh terhadap biaya dan peralatannya. Harusnya disampaikan kepada setiap orang tua supaya semua mengerti," jelasnya.

Masih kata Samsudin, harusnya memang dari tim edukasi sendiri ketika menyampaikan sosialiasi harus lebih maksimal untuk mengedukasi masyarakat.

“Sampaikan bahwa lebih banyak manfaatnya daripada madharatnya ketika vaksin. Karena salah satu pencegahan covid 19 ya salah satunya dengan vaksin, selain menerapkan prokes,"tutupnya. (la) ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama