MENARATODAY.COM, Labuan-Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Labuan mengeluhkan banyaknya iuran yang mengatas namakan untuk kebersihan (Sampah) di Pasar Labuan.
Salah satunya diungkap oleh PKL yang enggan disebut namanya.
Ia mengatakan, dalam satu hari para pedagang dipasar labuan diminta iuran sebanyak dua kali, bilangnya iuran kebersihan (sampah).
"Saya juga bingung kok iuran untuk sampah banyak banget sampe dua kali, yang nagihnya satu laki-laki dan satu perempuan, beda menit doang sih minta salar (iuran) nya," tuturnya. Selasa 22 Februari 2022.
Ia menyebut, nominalnya sebesar Rp2000 per satu kali iuran, yang satu (Laki-laki) memberikan bukti berupa kertas kecil bertuliskan Pemerintah Kabupaten Pandeglang SPK-DLH retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dilingkungan pasar berlaku satu kali, PERDA No: 10 tahun 2021.
"Sementara yang satunya (perempuan) sama Rp2000 juga, itu gak ngasih karcisnya, ditanya untuk apa diem aja, ngeloyor, tapi kemarin-kemarin sempet ditanya dia bilang untuk sampah, masa dua kali iurannya? Kalau jualannya lagi rame mah gak apa-apa, sekarang kan kondisi lagi sulit, berat lah," ucapnya.
Camat Labuan Ace Zarnuji ternyata mengamini keluhan para pedagang di Pasar Labuan.
"Emang banyak keluhan, pungutannya sekarang naik, dan sering numpuk juga sampahnya, Pengelola sampah menurut info dari LH katanya dikelola oleh pihak ketiga, coba tanyakan ke LH," tukasnya.
Ketika ditanya apakah kenal dengan pihak ketiga yang mengelola sampah dipasar, Ace mengaku tidak tahu.
"Saya gak kenal, koordinasi pun gak ada," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang Hj. Tati Suwagiharti ketika dikonfirmasi mengatakan, terkait iuran sampah untuk langsung konfirmasi ke Pengusaha Pengelola sampah Pasar bernama Arif.
"Silahkan hubungi pak Arif saja dari pihak pengusaha yang mengelola sampah pasar," paparnya singkat. (la) ***