Dinas Pendidikan Tulang Bawang Segera Cros Check Dugaan Kasus Pungli Di SMP Negeri 1 Penawar Tama

MenaraToday.Com - Tulangbawang : 

Maraknya pemberitaan dugaan  Pungli di beberapa sekola di wilayah Kabupaten Tulang Bawang. Tentunya menjadi sebuah pertanyaan publik. Ada apakah gerangan sehingga membuat oknum Pihak Sekolah baik SD ataupun SMP berani mengangkangi aturan yang sudah di tetapkan Pemerintah. Apakah karena adanya pembiaran dari Pihak Dinas dan instansi terkait.? 

Hal ini seyogyanya pihak Dinas Pendidikan harus bertindak tegas agar adanya efek jera bagi sekolah yang lain. Jika ada oknum pihak sekolah yang nakal dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesulitan wali murid disaat terpuruknya perekonomian di masa Pandemi Covid 19 untuk meraup pundi pundi rupiah. Dengan berbagai modus operandi seperti penjualan Buku LKS dan Pakaian seragam pada peserta didik.

Menyikapi pemberitaan di media ini dengan Judul : Diduga Lakukan Pungli Oknum Kepala Sekolah SMP N 1 Penawar Tama Raup ratusan Juta Dari Siswa, Pihak Dinas Pendidikan Tulang Bawang melalui Kabid SMP akan segera turun kelapangan untuk Menindaklanjuti berita yang sudah beredar di publik.,

" Secepatnya saya akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan kros chek kebenarannya. Dan saya akan meminta penjelasan dari pihak sekolah. berita yang sudah beredar ini akan saya tindak lanjuti dan telusuri ke sekolah. Akan saya tanyakan ke pihak sekolah dulu. Jadi untuk Sanksi apa yang akan diberikan saya belum bisa mengira ngira, tunggu setelah saya melakukan cros chek ke sekolah ," Ujar Firdaus, Kabid SMP saat dikonfirmasi, Jum'at (8/4/2022)

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,  Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Penawartama Kabupaten Tulang Bawang disinyalir lakukan pungli terhadap siswa hingga ratusan juta rupiah.

Betapa tidak, di tengah ketatnya peraturan pemerintah guna membasmi pungutan liar di satuan pendidikan, justru oknum ini  tidak perduli dengan semua itu.

AS oknum Kepsek SMP Negeri 1 Penawartama diduga nekat menjual buku Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap siswa didiknya dengan tarif Rp.192 ribu persiswa dari 7 mata pelajaran.

Hal itu di ketahui, setelah adanya keluhan dari salah seorang wali murid yang tidak mau di siarkan namanya, mengeluhkan tentang pembelian buku terhadap pihak sekolah setempat dengan tarif yang cukup mahal.

“Sudah pasti kami selaku wali murid merasa terbebani pak, apalagi di masa-masa seperti ini, yang lebih memperihatinkan lagi pembelian ini hampir setiap tahun ada, bahkan lebih mirisnya buku yang di beli itu tidak terpakai atau di gunakan,” jelas salah seorang wali murid baru-baru ini.

Dikatakannya, adapun jenis buku yang di beli, yaitu buku lembar kerja siswa dengan mata pelajaran IPA, IPS, matematika, dan lain-lain.

“Pembayaran itupun langsung kami serahkan melalui Bu Ngadinem salah seorang guru di sekolah ini,” imbuhnya.

Hal yang sama juga di ungkapkan salah seoramg siswa kelas 7 berinisial TG menjelaskan, jika dirinya harus membayar uang sejumlah Rp.192 ribu karena pembelian buku LKS sebanyak 7 mata pelajaran.

“Saya juga sama, beli buku LKS dan sudah bayar dengan guru di sekolah,” ungkapnya.

Dari data yang di himpun, jumlah siswa di SMP N 1 Penawartama ini tergolong lebih banyak jika di banding dengan sekolah lainnya, yang mana menurut hasil kroscek di lapangan, siswa kelas 7 berjumlah 7 lokal, kelas 8 berjumlah 6 lokal, kelas 9 berjumlah 6 lokal dengan jumlah siswa rata-rata per lokal 30 siswa.

Dari itu, kuat dugaan oknum kepala sekolah telah melakukan pungutan liar dengan dalih penjual buku LKS terhadap siswa hingga ratusan juta rupiah.

Hingga saat ini AS Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Penawartama belum bisa di mintai keterangan lantaran beberapa kali di sambangi yang bersangkutan tidak berada di tempat, bahkan saat di hubungi melalui WhatsApp tidak memberi respon meski dalam keadaan aktif. (Hel/Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama