WAG Dinas Dalduk&KB Tapsel Bocor,PPTK Minta Biaya Transport Dipotong 10 Ribu Setiap Peserta

 

Menaratoday.com - Tapsel

Beredar WAG (WhatsApp Group) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tapanuli Selatan pada tahun 2019 yang lalu, dimana PPTK menghimbau para koordinator penyuluh kecamatan memotong biaya transport sebesar Rp 10.000.


Himbauan tersebut tertanggal 8 April 2019, PPTK bernama Intan meminta kepada para koordinator penyuluh kecamatan agar tidak lupa melampirkan foto narasumber dan foto peserta didalam SPJ, termasuk foto makan dan snack peserta. Kemudian, salah-satu koordinator penyuluh kecamatan Bayani mengiyakannya.


Selanjutnya, pada tanggal 9 April 2019, PPTK kembali menghimbau supaya koordinator penyuluh kecamatan memotong biaya transport Rp10.000.

" Untuk sekedar informasi sama teman2 koordinator untuk keg.bokb dimana transport dipotong 10 rbu ya. Ini petunjuk dr Pak Kadis. Seandainya teman2 koordinator kurang jelas silahkan hubungi Kepala Dinas PPKB wassalam trmksh".


Ilham Sihombing selaku aktivis anti korupsi saat dimintai tanggapannya mengatakan bahwa praktik korupsi pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tapanuli Selatan yaitu dengan modus pungutan setiap kegiatan yang bersumber BOKB. Setoran setiap kegiatan telah ditetapkan persentasenya oleh pimpinan melalui PPTK. "Semakin banyak desa/kelurahan, semakin besar setoran", ucapnya


Ilham juga menduga, dana BOKB rawan dikorupsi,karena besarnya setoran yang ditetapkan oleh kepala dinas. Sehingga otomatis membuat koordinator berani melakukan korupsi dengan modus rekayasa laporan pertanggungjawaban. Bahkan tidak tertutup kemungkinan ada yang fiktif. Anggaran untuk transportasi sebanyak 8 ribu peserta se Kabupaten Tapanuli Selatan dipotong Rp10 ribu. Biaya snack dan makan minum diduga dipotong Rp20 ribu setiap peserta, ucapnya


Proses pembayaran kegiatan-kegiatan yang bersumber dari BOKB dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Tapanuli Selatan kepada rekening pribadi koordinator penyuluh kecamatan. Sehingga apabila terjadi permasalahan, otomatis koordinator lah yang bertanggung jawab. Kecuali, koordinator penyuluh ke 15 kecamatan bersedia bernyanyi, cetusnya.


Mantan kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tapanuli  Selatan Abdul Saftar saat dikonfirmasi mengatakan, "Maaf adinda Saya kurang paham ini, saya tidak pernah perintahkan. 

Coba konfirmasi kepada yang bersangkutan, Ucapnya. 



Intan selaku PPTK saat dikonfirmasi terkait WhatsApp group tersebut melalui WhatsAppnya nya tidak pernah aktip, hingga berita ini diturunkan(Tim).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama