J &T Express Simpang Dolok Diduga Rawan Pengiriman Barang Ilegal




MenaraToday.Com - Batu Bara : 

Minimnya pengecekan saat melakukan pengiriman melalui ekspedisi dapat berpotensi menjadi akses bagi pelaku tindak kriminalitas.


Tampaknya hal tersebut hampir mirip dengan yang terjadi pada J&T Express Simpang Dolok. Rabu (1/6/2022).

Berawal saat salah satu pelanggan yang bernama Afiza warga Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, memesan barang untuk membeli handphone melalui aplikasi Tiktok dengan akun "store hp 12" dan mencoba melakukan transaksi secara COD dengan pengiriman melalui expedisi J&T Express.

Namun saat pesanannya tiba di kantor J&T Express Simpang Dolok, Afiza langsung mengambil barang tersebut dan ingin membuka paket itu di kantor J&T Express Simpang Dolok tersebut, dengan maksud agar cepat komplain apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun sang kurir melarangnya dan menyarankan untuk melakukan pembayaran.

Setelah dilakukan pembayaran, Afiza langsung membuka dan memvideokan nya. Alangkah kagetnya, saat barang tersebut dibuka ternyata hanya berisikan 1 botol air mineral merk Cleo.

"Awalnya saya ditelepon kurir untuk datang kesana. Setelah saya datang saya mau membuka paket tersebut disitu tapi disuruh kurirnya untuk membayar terlebih dahulu, baru kalau tidak cocok bisa dikembalikan. Ternyata gitu saya buka dan isinya gak cocok, katanya pula gak bisa dikembalikan," tegasnya.

Spontan cekcok adu mulut pun terjadi, namun pihak J&T hanya menyarankan agar Afiza menghubungi si penjual tersebut.

Saat coba dihubungi, ternyata si penjual itu sama sekali tidak mengangkat teleponnya.

Dari kejadian ini Afiza hanya bisa berharap semoga duitnya dapat dikembalikan dan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.

Menyikapi perihal ini, Ketua GM Pujakesuma Batu Bara Ahmad Dwi Sakti Hidaya, SE sangat menyayangkan kejadian ini.

"Kalau saya menganggapnya ini diduga sebuah kelalaian dari expedisi yang minim melakukan control-nya. Jika setiap pengiriman diterima tanpa ada pengecekan berarti J&T bisa berpotensi jadi akses para pelaku kriminal dalam melakukan pengiriman barang-barang ilegal. Bahkan kita khawatirkan pengiriman J&T bisa berpotensi menjadi jalur transaksi narkoba," tegasnya.

Namun saat diwawancarai Wartawan, Manager J&T untuk sub Batu Bara, Melza mengatakan bahwa ini sudah ketiga kalinya terjadi hal seperti ini.

"Untuk kasus ini kami hanya bisa kasih saran agar si penerima langsung menghubungi si penjualnya/pengirim. Dan kasus seperti ini sudah yang ketiga kalinya bang. Kami akan laporkan ke atasan kami biar ini segera ditindak lanjuti dan agar segera memberikan teguran kepada pihak tik tok," ujarnya. (Dwi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama