Panitia Pembangunan SMA Negeri 1 Pagardewa Diduga Mainkan Volume Bangunan Sekolah

MenaraToday.Com - Tulangbawang Barat -

Pembangunan gedung Bimbingan Konseling (BK) dan gedung OSIS yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun anggaran 2022 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung diduga tidak sesuai juknis dan melenceng dari RAB yang telah di tentukan.

Betapa tidak, hal itu di ketahui setelah media ini melakukan kunjungan di sekolah tersebut dan menemukan kejanggalan yang diduga dilakukan oleh pihak pelaksana guna meraup keuntungan lebih.

Adapun kejanggalan tersebut yaitu, besi tiang coran yang di gunakan diduga tidak memenuhi standar sebagaimana mestinya, lantaran pembangunan dua unit gedung yang menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah ini hanya menggunakan besi dengan ukuran 10 mm sebagai besi utama tiang coran.

Hal itu di ketahui setelah adanya keterangan kepala tukang yang mengerjakan pembangunan tersebut membeberkan, jika besi yang digunakan pada bangunan ini hanya terdapat dua jenis yaitu besi dengan ukuran 10 mm dan 8 mm. 

"Kalau besi nya ya itu apa adanya pak, saya kan hanya pekerja, jadi besi yang di gunakan untuk semua coran hanya ukuran 10 mm untuk besi utama pada tiang coran, dan 8 mm untuk kolom cincin nya, kalau besi ukuran 12 mm nggak ada satu pun pak, terus terang kami hanya di perintahkan untuk berkerja oleh pak NR (inisial/red) selaku kepala sekolah, dan pak MR serta pak RB selaku pelaksana (P2S) beserta pak Wayan selaku Fasilitator," beber Toha kepala tukang, Kamis  (1/09/2022). kemarin

Selain itu, Toha juga mengatakan, jika sejauh ini pihak sekolah belum pernah memberikan Alat Pelindung Diri (APD) kepala para pekerja bangunan guna keselamatan selama bekerja.

"Kalau APD, sejauh ini kami belum pernah di kasih pak, ya ini hanya apa adanya," katanya. Padahal kami sudah hampir satu bulan kerja

Disisi lain, fasilitator pembangunan gedung BK dan Osis di SMA Negeri 1 Pagar Dewa, Wayan Jeger, mengatakan jika penggunaan besi tiang coran menggunakan besi ukuran 12 mm sesuai dengan yang tertuang di dalam RAB, namun setelah di lakukan pengecekan bersama di lokasi pembangunan ternyata yang di temukan hanya besi ukuran 10 mm yang di gunakan untuk pengecoran, dari hal itu Wayan mengaku jika penggunaan besi dengan ukuran 10 mm untuk besi tiang coran utama itu di luar sepengetahuannya dan bukan merupakan perintahnya.

"Kalau saya seminggu sekali kesini, dan itu bukan perintah saya, kalau menurut petunjuknya itu semestinya besi ukuran 12 mm bukan 10 mm," kata Wayan.

Semetara, kepala SMA Negeri 1 Pagar Dewa Maupun panitia pembangunan sekolah hingga saat ini belum bisa di konfirmasi terkait penggunaan besi coran yang diduga tidak sesuai juknis, lantaran saat di kunjungi di sekolah yang bersangkutan tidak berada di sekolah. (Hel/Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama