Pasca Di Laporkan Ke APH, Kades Damuli Kebun Antar Dana BLT Warga


MenaraToday.Com - Labura : 

Setelah ramai diberitakan dibeberapa media terkait laporan dari DPD LSM Penjara PN Labuhanbatu Utara ke Polda Sumut, Cq. Irwasda, Cq. Dir Reskrimum, Cq Kabid Propam, Cq Polres Labuhan Batu Kepala Desa Damuli Kebun, Ali Maksum Tanjung akhirnya menampakkan diri. 

Ali Maksum di laporkan atas dugaan pemalsuan tanda tangan penerima Bantuan Langsung Tunai Bulan April hingga Juni 2022. 

Informasi yang berhasil di himpun, Ali Maksum bersama Kadus II A, Jajuardi dan dua orang perangkat desa  terlihat mendatangi Suliah, salah seorang warga penerima bantuan BLT dan berjanji akan memberikan uang  sebesar Rp. 900 ribu  dengan alasan saat pembagian uang di Bank dirinya keterlambatan penyaluran uang.

Suliah merupakan seorang janda yang memiliki anak yang juga janda bernama Nurhayati yang memiliki tiga orang anak ini saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kedatangan Ali Maksum bersama Kadus dan perangkat desa kerumahnya pada hari Rabu (5/10/2022) kemarin ingin memberikan uang dan mengakui keterlambatan pemberian uang tersebut karena kehabisan uang di Bank.

"Lho koq bisa ya Bank kehabisan uang dan kenapa di Bank sudah ada tanda tangan penerima BLT. Saat itu Ali mengaku nggak tahu siapa yang meneken dan malah menanya kembali memang ada yang menekan ujar Nurhayati menjelaskan hasil pembicaraan dengan Ali Maksum di rumahnya waktu itu. 

Nurhayati juga mengaku bahwa Kadus saat itu mengaku teledor dan meminta maaf dan baru sekarang bisa mengantar uang BLT milik keluarganya. 

Yang mau di kasih ya Sembilan ratus itu gak ku terima. Aku gak mau menerima uang itu aku udah terlanjur ngomong sama bapak itu.' Gak papa itu lo wak katanya,' Ah gak mau aku tak bilang, Biar nanti aku yang ngomong sama dia, gitu di bilangnya kan,' sekarang gini aja kamu aja ngomong langsung sama orang itu jangan aku,' kubilang karena aku sudah minta tolong sama dia bagaimana jalan yang terbaik buat aku, orang itukan hak aku jadi kubilang sama Heri kok bisa ya Om apa lah salah ku sama kalian, kurasa aku gak pernah la aku buat salah kok bisa ya kayak gitu,' Tau sendiri kan kalau kondisi aku itu memang butuh tapi janganlah, itukan rejeki yang di beri sama Allah melalui pemerintah untuk aku jadi kenapa bisa sama orang lain, kalau orang lain itu misalnya kehidupannya lebih parah dari aku ya gak papa yang penting aku tau siapa orangnya.'Kubilang. Kalau ada orang datang ke rumah kami bilang kayak gini.' Rumah gak layak pakai.' Aku pun sedih lo tapi nyatanya memang benar.' Kubilang. Cobalah kalian tengok hujan terus kayak gini, semen kami sudah pecah-pecah karna basah kamu tega yah.' Aku bilang gitu. Tega sekali kamu gak takut kamu ya ajab itu akan datang di belakang kalian.' Aku bilang kayak gitu, aku bukan orang seneng, aku orang susah.' ujarnya

'Tarok la ya aku seneng tapi kan di rumahku ada 3 orang terlantar, kubilang itu yang harus kau tanggung jawabi, aku mendapatkan rezeki bukan mau ku makan sendiri tiga anak yang perlu biaya sekolah entah apa segala macam. Tapi kalian tega sampai menangis aku semalam terdiam orang itu pak." Jelas Suliah sembari memperagakan percakapannya dengan Januardi alias Digung kepala Dusun IIA bersama kedua rekannya perangkat Desa Damuli Kebun,

Lanjut awak media mengkonfirmasi Januardi alias Digung kepala Dusun IIA  Desa Damuli Kebun, via telpon terkait kehadirannya di rumah Suliah Rabu soreh yang akan memberikan uang Rp 900.000, Januardi hanya menjawab salam wartawan dan enggan menjelaskan kejadian saat ia dan kedua rekannya menyambangi rumah Suliah.

" Ha sehat apa itu bang." Jawab Januardi Kepala Dusun IIA Desa Damuli Kebun tanpa menjawab berbagai pertanyaan wartawan lainnya. (Ngatimin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama