Diduga Kadis Pertanian Batu Bara Tak Punya Solusi Terkait Minimnya Regenerasi Petani

 

MenaraToday.Com - Batu Bara : 

Petani merupakan singkatan dari Penyangga Tatanan Negara Indonesia. Hal tersebut dikatakan oleh Presiden 1 Indonesia yaitu Ir. Soekarno pada tahun 1952.

Meski begitu, arti dari kepanjangan Petani sebagai Penyangga Tatanan Negara Indonesia ini memang dinilai pas dan cocok dengan profesi Petani.

Sebab peran mereka memang seperti penyangga, dimana tanpa mereka rakyat Indonesia tentu akan mengalami krisis pangan. Hal ini tentu akan mengganggu tatanan negara Indonesia.

Namun jika kita lihat sekarang ini sudah sangat minim ditemukan Kaum Milenial atau generasi muda yang mau dan tergiur untuk turun ke sawah.

Seperti halnya yang terjadi di daerah Kabupaten Batu Bara.

Berdasarkan pantauan Wartawan, Senin (7/11/2022), tepatnya di area persawahan Desa Air Hitam dan Desa Cahaya Pardomuan sudah sangat minim ditemukan generasi muda yang terjun ke sawah.

Terpantau, di area persawahan tersebut mayoritas ditemukan para Petani yang berusia sekitar 40 tahun ke atas.

Dikhawatirkan jika hal ini terus dibiarkan dan tidak dicari solusinya, maka tidak menutup kemungkinan krisis pangan pun akan tiba.

Anda (19) yang merupakan seorang remaja warga Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, mengaku enggan menggeluti profesi Petani padi karena dianggapnya kerja sebagai Petani terlalu repot dan hasilnya kecil.

"Nggak berminatlah bang, kerjanya berat terus butuh modal besar dan keuntungannya kecil. Belum apa-apa kita harus ngeluarkan modal sewa tanah, sewa jetor, beli bibit, beli racun, pokoknya banyaklah bang. Daripada itu masih mending lagi kerja bangunan, satu hari kerja aja udah bisa dapat gaji seratus ribu," ujar remaja itu sambil tersipu malu.

Hal senada juga dikatakan oleh Putri (25) warga Desa Lubuk Cuik.

"Saat ini untuk "Petani" sangatlah memprihatinkan apalagi petani cabai. Yang sangat miris, modal yang sangat besar dan harga cabai dibawah rata-rata. Tidak ada lagi kata Penyangga, karena nasib Petani yang sangat menyulitkan.

Bagaimana generasi milenial tergiur ingin terjun kesawah, kalau pada akhirnya hanya menyakitkan diri sendiri sebagai Petani. Tidak menemukan kepuasan sendiri sebagai Petani," bebernya.

Mirisnya saat Wartawan mencoba mengkonfirmasi terkait hal ini kepada Kepala Dinas Pertanian Batu Bara, Ridwan melalui via telepon enggan mengangkat teleponnya. Kemudian saat dikonfirmasi melalui via Whatsapp Ridwan juga enggan memberikan komentarnya. (Dwi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama