Meriahkan Adat Ngarot, Dua Gadis Turunan Bule Ikut Sinoman

MenaraToday.Com - Indramayu : 

Dua gadis turunan Bule Keti dan Eslin, ikut meriahkan budaya adat ngarot desa Nunuk, bibirnya yang merah alamiah, kulitnya bule ke Indonesiaan, matanya berbinar, tubuhnya mirip guitar, jari lentik yang membelit bunga kenanga, seraya pengunjung menatap pandangan matanya ke arah gadis bule yang menawan.

"Di pagi ini menjadi momen besar untuk masyarakat desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Teradisi adat ngarot adalah sebuah tradisi leluhur yang telah dilaksanakan secara turun-temurun,ungkapan ini disampaikan Raksa Bumi Nunuk, Sanusi,Rabu (27/12/2023). 

Kultur dan sakralnya kebudayaan Adat Ngarot yang sampai saat ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. 

"Seperti kita lihat ribuan pasangan mata manusia dari dalam desa maupun luar desa, menyaksikan tradisi adat ngarot tradisi khas kota mangga Indramayu, sudah rutin dilaksanakan setiap akhir tahun," Ucapnya. 

"Tradisi ini memiliki kandungan makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas limpahan hasil panen padi yang didapatkannya sekaligus menyambut kedatangan musim tanam rendeng 2023-2024, yang diharapkannya hasil bertani melimpah dan dijauhi dari masalah dan bencana, "Harapnya.

"Pagi ini sepanjang kanan dan kiri jalan desa Nunuk, momen yang ditunggu-tunggu sejumlah pedagang, dan pengunjung, ketika puluhan gadis ngarot berpakaian khas tradisional dan hiasan warna-warni bunga di kepala sang gadis ngarot yang menawan diarak di tengah kerumunan orang banyak,

"Selain gadis ngarot juga adanya jejaka berbaju adat, ikut dalam arak-arakan menuju Balai Desa Nunuk untuk melaksanakan upacara adat ngarot yang di dalamnya dilakukan ritual dan do'a, 

"Tatanan musik gamelan Topeng dan Organ, suasana Kian sakral ditambah aroma mewangi bunga kenanga mengantarkan mitos bahwa bunga yang menghiasi kepala sang gadis ngarot itu konon akan layu apabila sang gadis tidak gadis lagi ketika prosesi ritual dan dua berlangsung,"ungkapan itu disampaikan Sanusi. 

Camat Lelea Ahmad Fauzie Romdhon menambahkan, ngarot adalah kearifan budaya lokal yang harus dipertahankan dan dijaga warisan budaya leluhur atau para pendiri yang berkaitan dengan adat istiadat desa, artinya dengan adanya adat ngarot di desa yang beraneka ragam tradisional ini.

Dalam acara Tersebut hadir, Porkopincam Kecamatan Lelea, Kuwu Andi Purnomo, Perangkat desa Nunuk, Lembaga desa Nunuk, BPP Kecamatan Lelea, Para Kuwu dan undangan yang lainya. (Rakiyah/Wailik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama