Proyek Jembatan Titi Payung Di Pertanyakan Warga

MenaraToday.Com - Labura : 

Proyek pengerjaan jembatan Titi Payung jadi pertanyaan warga, pasalnya kurang dari sembilan bulan proyek jembatan ini tidak kunjung usai, padahal kontrak yang telah disepakati pada bulan Juli - Agustus Tahun 2023 dimana telah melewati masa tenggang pekerjaan. 

Pantauan awak media, Jumat (8/3/2024) pekerjaan jembatan di Desa Sialang Taji yang berbatasan dengan Dusun Pulo Gambit Desa Sukarame Baru Kecamatan Kuah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara mulai dikerjakan dengan menggunakan alat berat (excavator) tanpa adanya pengawasan dari Dinas PU Kabupaten Labura. 

" Seharusnya satu minggu sebelum dilaksanakan pembongkaran ada pemberitahuan kepada masyarakat, kalau begini saya dan warga lainnya pasti kecewa karena harus terjebak dan harus berbalik arah". Ujar salah seorang warga yang merasa kecewa atas pembongkaran jembatan tersebut. 

Diketahui bahwa aktifitas masyarakat yang padat  menggunakan jembatannya tersebut harus terhenti, setelah pemborong melakukan pembongkaran, yang mengakibatkan kerugian bagi pihak masyarakat, yang tidak bisa keluarkan hasil panennya akibat pembongkaran yang tiba tiba oleh kontraktor.

Disamping itu juga diduga kalau pembangunan jembatan Sialang Taji juga telah melanggar UU KIP yang mana pembangunan tersebut di duga proyek siluman tanpa plank proyek yang mencantumkan rekanan penanggung jawab proyek, waktu pengerjaan dan pagunya, padahal pagu Anggaran adalah salah satu kewajiban bagi kontraktor saat melakukan pekerjaan, supaya masyarakat tahu siapa pemenang kontrak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan jembatan tersebut.

" Saya bingung siapa sebenarnya yang bertanggung jawab dalam pembangunan jembatan ini, saya kan masyarakat sini saya perlu tahu agar saya bisa lakukan kontrol, berhubung jabatan ini ada di kampung saya. Sesuai arahan Presiden bahwa masyarakat wajib turut serta mengawal pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah. Saya juga bertanya kemana hasil bongkahan jembatan tersebut dan apakah besi yang sudah berkarat itu yang bertumpuk akan digunakan kembali oleh kontraktor, kalau seperti itu mana bisa kuat nanti jembatan kami ini." Ujar warga lainnya dengan penuh kecewa. 

Masyarakat berharap agar pembangunan jembatan Sialang Taji di kerjakan dengan baik sebagaimana mestinya, agar fungsinya bisa digunakan masyarakat dengan Waktu yang lama. (Ngatimin) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama