Keterangan Gambar :
Korwil Dolok Masihul, Tiresmin Panjaitan (kiri atas) foto dikutip dari akun facebook Erwin Syahputra. Kepsek SDN 104315 Jati Rejo, Ratna Hutabarat (kanan atas) foto dikutip dari akun facebook Su Herny. Kepsek SDN 106224 Kerapuh, Nur Hamidah (kanan tengah) foto dikutip dari screenshot akun facebook Nur Hamidah. Kepsek SDN 102062 Bangun Bandar, Kusmayadi (kanan bawah) foto dikutip dari akun facebook Kusmayadi Rois. Kepsek SDN 102061 Bangun Bandar, Hamdani (tengah bawah) foto dikutip dari akun facebook Ham Dani. Kepsek SDN 102071 Dolok Masihul, Husairi (kiri bawah) foto dikutip dari akun facebook Husairi. (Kolase foto/Menaratoday)
Menaratoday.com - Serdang Bedagai :
Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diduga diselewengkan atau dikorupsi secara berjamaah (bersama-sama-red), Jumat (24/1/2025).
Dugaan itu terindikasi dengan tidak transparan dan tidak beraninya seluruh oknum - oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SDN di Kecamatan Dolok Masihul untuk buka-bukaan atau memaparkan pengelolaan dan penggunaan dana BOS saat menaratoday.com melakukan konfirmasi resmi terkait penggunaan dana BOS tahun 2021, 2022, 2023 dan tahun 2024.
Pengelolaan dan penggunaan uang negara seperti dana BOS seyogianya harus diketahui dan diperlihatkan kepada masyarakat, hal tersebut salah satu upaya peningkatan transparansi penggunaan dana BOS oleh Sekolah.
Dengan demikian, sekolah wajib mempublikasikan penerimaan dan penggunaan dana dipapan informasi sekolah atau ditempat lain yang mudah diakses masyarakat, agar mudah diketahui publik, terutama orang tua murid yang sudah sepatutnya wajar untuk mengetahuinya.
Masyarakat juga mempunyai hak untuk melakukan pengawasan dalam rangka transparansi pelaksanaan program BOS, hal itu mengacu kepada kaidah keterbukaan informasi publik yaitu semua dokumen BOS dapat diakses oleh publik kecuali yang dirahasiakan.
![]() |
Keterangan Gambar : Kepsek SD Negeri 102071 Dolok Masihul, Husairi. Foto dikutip dari akun facebook Husairi. |
Karena penggunaan keuangan negara wajib diketahui masyarakat (publik), bukan malah sebaliknya, seoalah sengaja ingin ditutup-tutupi oleh oknum-oknum Kepala Sekolah.
Diberitakan sebelumnya, tim menaratoday.com telah melakukan konfirmasi resmi untuk mempertanyakan terkait pengelolaan dan penggunaan dana BOS dibeberapa SD Negeri yang ada di Kecamatan Dolok Masihul, diantaranya :
SDN 104312 Kota Tengah, SDN 106224 Kerapuh, SDN 102062 Bangun Bandar, SDN 102071 Dolok Masihul, SDN 102061 Bangun Bandar, SDN 102063 Bangun Bandar, SDN 104315 Jati Rejo, SDN 102070 Pondok Ulu, SDN 106867 Bintang Timur dan beberapa SDN lainnya.
Tapi hingga saat ini, seluruh Kepsek SDN yang ada di Kecamatan Dolok Masihul tersebut tidak berani menjawab soal penggunaan dana BOS.
Diduga oknum-oknum Kepsek tersebut takut dengan konfirmasi dan pertanyaan Wartawan.
Tak hanya secara resmi, upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) juga telah dilakukan kepada salah satu Kepsek, yakni Kepsek SDN 102071 Dolok Masihul, Husairi, Jumat (24/1/2025) sekira Pukul 07:30 WIB Pagi tadi.
Tapi anehnya, Husairi mengatakan pertanyaan soal penggunaan dana BOS yang disampaikan tim menaratoday.com dikatakannya tidak wajar.
"Saya tidak pernah menutupi informasi ttg dana BOS selagi permintaan itu wajar dan dapat dipenuhi," katanya.
Diduga Husairi selaku Kepsek kurang paham soal peraturan dan perundang-undangan yang menegaskan bahwa setiap badan publik termasuk sekolah, harus transparan dalam pengelolan dan penggunaan keuangan negara seperti dana BOS, dan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi karena penggunaan keuangan negara di sekolah seperti dana BOS bukanlah dokumen rahasia negara.
Saat menaratoday.com bertanya ulang, hal seperti apa yang menurutnya tidak wajar jika ada masyarakat yang mempertanyakan penggunaan uang negara di sekolah tersebut, Husairi mengatakan sulit baginya untuk memaparkan dan memberikan informasi penggunaan dana BOS yang sudah dikelolanya itu.
"Klo menurut saya, informasi ttg hal tsb, dapat dipantau setiap tahun anggaran, tp klo sejak 2021 s. d 2024 adalah hal sulit bagi saya pribadi," katanya lagi.
Diduga Husairi cari-cari alasan karena takut dugaan kecurangan dan penyelewengan dana BOS yang dilakukan pihak sekolahnya terbongkar jika dirinya buka-bukaan soal dokumen laporan keuangan dan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS secara menyeluruh.
Begitu juga saat dimintai informasi terkait RKAS sekolahnya, Husairi diduga juga sengaja ingin menutup-nutupi informasi dan mengatakan untuk bertanya dan melaporkan kepada atasannya terlebih dahulu.
"Nanti saya tanyakan dulu ke atasan pak, krn biasanya RKAS kami tempelkan di Mading, untuk diketahui masyarakat yg membacanya, dan tidak pernah kami share kan potonya kecuali permintaan atasan dan badan pengawas keuangan," kelit Husairi lagi.
Kepada menaratoday.com, orang tua dari murid SDN yang tidak ingin namanya ditulis, mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui soal dana BOS, berapa jumlah besaran dana BOS yang diterima sekolah dan digunakan untuk apa-apa saja oleh pihak sekolah.
"Berapa jumlahnya dan dibuat untuk apa, saya enggak tau pak, sama sekali gak tau, karena gak pernah dikasi tau," ucapnya polos.
Orang tua murid lainnya juga menilai bahwa penggunaan dana BOS masih jauh dari kejujuran, ibarat pepatah "jauh api dari panggang".
"Penggunaan dana BOS jauh dari kejujuran, sehingga pengelolaannya very closed (sangat tertutup-red)," tegas orang tua murid ini.
Terkait konfirmasi tim menaratoday.com kepada beberapa Kepsek SDN tersebut, Korwilcam Dinas Pendidikan Kabupaten Sergai Kecamatan Dolok Masihul, Tiresmin Panjaitan, saat dikonfirmasi disalah satu cafe di Kota Tebingtinggi beberapa waktu lalu, hingga sampai saat ini masih belum memberikan tanggapannya secara resmi.
Saat menaratoday.com konfirmasi kepada Kabid SD Dinas Pendidikan Sergai, Ramnah Sinaga soal penggunaan dana BOS yang tidak transparan melalui pesan WhatsApp (WA), Ramnah Sinaga terkesan buang badan dan cuci tangan dengan mengatakan bahwa semua itu menjadi urusan Kepala Sekolah.
"Lho, konfirmasi ke Kepsek az bg. Krn Klu tentang BOS semua kembali ke sekolah," katanya.
Padahal secara langsung ataupun tidak langsung, sebagai Kabid SD dirinya juga mempunyai tanggungjawab terkait kinerja dan penggunaan anggaran di satuan dinas pendidikan.
Begitu juga dengan Kadis Pendidikan Sergai, Suwanto, dirinya "bungkam" saat dimintai tanggapannya, diduga Suwanto takut untuk menjawab konfirmasi wartawan.
(Hingga berita ini ditulis, tak seorangpun Kepsek SD Negeri Kecamatan Dolok Masihul yang berani memberikan jawaban secara resmi terkait konfirmasi soal penggunaan dana BOS)
Penulis : Irlan Jaya Situmorang, Wartawan UKW Muda/Mahasiswa Fakultas Hukum.