MenaraToday.Com - Malang :
Tempat wisata menjadi sasaran empuk bagi para oknum untuk melakukan aksi pungutan liar (Pungli). Seperti halnya yang diduga terjadi di Pantai Banyumeneng Kabupaten Malang Jawa Timur.
Peristiwa dugaan pungli itu terjadi saat sejumlah pengunjung ingin memasuki wisata pantai. Sesampai lokasi loket, ke enam wisatawan membayar uang Rp. 100 ribu rupiah tanpa di beri karcis atau tiket.
Saat disinggung awak media di lokasi kejadian, penjaga loket Priatin mengaku bahwa pengunjung tersebut merupakan warga sekitar.
Ironisnya lagi, aksi dugaan pungli dilakukan secara terang-terangan di hadapan awak media, Kamis (2/1/2024) siang. Tidak hanya itu, Priatin melakukan aksinya tepat di depan anggota TNI yang sedang berjaga di lokasi kejadian.
Sontak saja, awak media sangat tersinggung dan langsung menegur penjaga loket mengingat baru saja di Pantai Banyumeneng terjadi kasus serupa yang ditindak oleh Aparat Penegak Hukum.
Namun tidak selang berapa lama kemudian usai ditegur, diakui oleh oknum anggota TNI yg berjaga jika yang dilakukan Priatin merupakan perbuatan dugaan pungli dengan langsung mengejar wisatawan yang tidak diberi karcis.
"Wis langsung tak susul tak kekno dewe (tiket), lek kurang yakin yo kongkon takok nang wong sing nang banyumeneng 'Sudah langsung tak kejar tak kasihkan sendiri (tiket), jika kurang yakin bisa langsung menanyakan ke yang bersangkutan di Banyumeneng'," ujarnya.
Sementara itu, Kasun Bandungrejo Parmin selaku Pj loket pengganti Inung alias Zainul meminta agar peristiwa dugaan pungli yang menyeret anggotanya untuk tidak diperpanjang.
"Wis ta mas tidak usah diperpanjang kapan gitu ketemu ngopi bareng," pungkas Parmin.
Akibat kejadian tersebut, membuat tokoh masyarakat geram dan mendesak agar pihak Kepolisian kembali menindak tegas pelaku pungli agar tidak meresahkan pengunjung.
Mengingat kejadian dilakukan secara terang-terangan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun seolah-olah sudah menjadi kebiasaan. (Acil/Bonong)