Sadis, Puluhan Gemot Di Asahan Aniaya Dan Bacok Pengguna Jalan

Keterangan Gambar : Afiful Hadi, korban keberingasan Genk Motor saat di rawat di Rumah Sakit (Foto ; FM)

MenaraToday.Com - Asahan :

Puluhan anak Genk Motor (Gemot) di Asahan, Sumatera Utara kembali membikin ulah dan semakin berani. Tidak tanggung-tanggung, para Genk motor yang rata-rata usia remaja ini berani melukai korbannya.

Salah satu nya adalah  Afiful Hadi (25) warga Kelurahan Siumbut - Umbut, Kecamatan Kisaran Timur, Asahan ini terbaring di rumah sakit dengan kondisi yang sangat mengenaskan akibat di sabet dengan senjata tajam oleh puluhan Genk motor saat korban melintas di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Kecamatan Sei Dadap, Rabu (1/1/2025) sekira pukul 03.30 Wib.

Saat ditemui di rumah sakit, korban menyebutkan saat itu usai mengamen bersama temannya di Tanjungbalai, korban berniat pulang ke rumahnya di Kisaran, saat tiba di lokasi, puluhan genk motor menghentikan kendaraan korban dan tanpa basa basi langsung menyerang korban menggunakan senjata tajam ke arah tubuh korban.

"Saat itu saya mencoba melakukan perlawanan dengan menahan senjata tajam milik mereka dengan gitar yang saya bawa, namun karena saya dikeroyok, akhirnya saya jadi bulan-bulanan meraka dan mengalami luka robek di tangan kanan dan diperparah dengan sabetan celurit di bagian tubuh hingga mengenai paru-paru" ujar korban.

Korban menambahkan awalnya dia di larikan ke Rumah Sakit Perkebunan Sei Dadap, namun karena kondisinya cukup parah sehingga dirujuk ke rumah sakit swasta di Kota Kisaran 

"Saya berharap kepada pihak Polres Asahan dapat menindak tegas para Genk motor yang telah meresahkan warga Asahan, hendaknya berikan efek jera kepada para Genk motor, jangan ditangkap dan dilepas begitu saja dengan alasan anak di bawah umur, sehingga tidak ada efek jera dan para genk motor tersebut kembali melakukan perbuatannya" ujarnya.

Sementara itu, Ferry Matondang yang merupakan warga Kisaran dan berprofesi sebagai wartawan TV swasta nasional kepada rekan media sangat menyayangkan sikap Kepolisian Resort Asahan yang dinilai kurang serius dalam penanganan Genk motor yang saat ini telah merajalela.

"Sangat disayangkan, setiap Genk motor yang ditangkap kemudian esoknya di pulangkan setelah membuat surat pernyataan dengan alasan anak di bawah umur. Tentunya hal ini suatu tindakan dan refrensi buruk dalam menangani tindak kejahatan di kalangan remaja. Para geng motor yang sebagian besar anak dibawah umur ini dalam mindset nya akan tertanam " gak apa - apa kita melakukan kejahatan , toh besok kita akan dilepas juga " ucapnya tanpa mereka dikenakan sangsi disiplin maupun sangsi sosial di masyarakat .

Sementara itu Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (LPPAI) Asahan, Suyono saat dikonfirmasi meminta penyidik satreskrim Polres Asahan menerapkan Undang-Undang Darurat dalam penanganan kasus Genk motor yang melibatkan anak di bawah umur.

"Kami meminta pihak kepolisian memberikan tindakan tegas dengan menerapkan UU Darurat dalam penanganan kasus terhadap anak di bawah umur yang sebagai pelaku tindakan kriminal, sebab tindakan yang dilakukan para genk motor ini bukan lagi hanya kenakalan  remaja namun telah menjurus ke tindakan kriminal murni, jadi perlu adanya efek jera sebab kita duga pada Gemot ini sudah terorganisir yang merupakan bom waktu jika salah dalam penanganannya. Maka para Gemot ini harus di basmi sampai ke akar-akarnya agar tidak menjadi momok bagi warga. Dan kepada orang tua hendaknya mengontrol anak-anaknya dan memberikan perhatian kepada anak-anak remajanya" paparnya. (FM)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama