Ranjeng dan Sekitarnya Darurat Gas Subsidi.

MenaraToday.Com - Serang :

Semenjak keputusan pemerintah mulai tanggal 1 bulan Februari 2025 pangkalan dilarang jual kewarung eceran dan masyarakat hanya bisa membeli di pangkalan resmi pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan. 

Bukanya membantu masyarakat ekonomi rendah kebawah justru sebaliknya hal itu membuat gas melon subsidi tersebut menghilang dari peredaran, seperti contohnya di Desa Ranjeng dan sekitarnya warga merasa kesulitan untuk mencari mendapatkan atau membeli tabung gas subsidi tersebut. 

Salah satu warga Desa Ranjeng yang enggan disebut namanya kepada wartawan mengatakan. Saya sudah Empat hari ga masak pa terpaksa harus membeli lauk matang entah bagaimana mereka yang bisa memasak. 

Lain hal nya dengan H salah satu warga perumahan bumi ciruas permai setelah mengetahui akan adanya peraturan baru mengenai gas subsidi yang hanya bisa di beli di pangkalan H membeli 4 buah tabung sehingga bisa memasak hingga saat ini. 

Temuan wartawan di kecamatan ciruas dan sekitarnya. Gas subsidi tersebut tidak ada satupun di warung bahkan saat wartawan menghubungi salah satu pangkalan via tlp pangkalan tersebut mengatakan tidak ada stok. 

Minggu 9 Februari wartawan pun mencoba menyelusuri pangkalan dan agen yang ada di kecamatan ciruas salah satunya PT sae amanah semesta di Desa Ranjeng dan agen di desa kadikaran untuk mengecek dan konfirmasi. Namun sayang karena hari minggu mereka tutup tidak ada kegiatan. 

Saat ini warga bumi ciruas permai 2 pun sedang dilanda banjir yang berulang ulang kali terjadi di tambah  kelangkaan gas subsidi jadi mereka kebingungan tak bisa memasak. 

Bukti temuan wartawan pun di Ciruas masih banyak penjual gas subsidi dengan harga Rp. 22 ribu bahkan salah satu pengecer dengan berkedok membawa galon mereka menjual Rp. 24 ribu per tabung. 

Saat hal tersebut di konfirmasi kepada Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten SERANG via WA titi Purwasari. Beliau tidak atau belum menjawab pertanyaan wartawan. 

Menyikapinya hal tersebut Agus humas dari organisasi Badan anti Narkoba kabupaten Serang serta Humas kelompok swadaya masyarakat Desa Ranjeng kepada wartawan mengatakan kepada pemerintah kabupaten Serang terutama bidang perdagangan dan hiswana migas agar memantau ketersedian pasokan gas subsidi serta harga penjualan dari pangkalan yang saat ini seolah menutup diri dengan mengatakan gas kosong tak ada kami hanya di beri kuota 900 hingga seribu tabung perbulan ucap salah satu pemilik pangkalan diDesa Ranjeng. Estimasi pangkalan yang lebih dari 4 titik dengan ribuan KK yang berada di desa Ranjeng menurut agus takan mencukupi kebutuhan gas subsidi di Desa Ranjeng. Oleh karena itu agus pun berharap kepada hiswana miga agar menambah kouta gas di Ranjeng. Kepada PT sae amanah semesta pun yang berada di desa Ranjeng agus berharap agar bisa membantu masyarakat desa Ranjeng. 

Saat ini banjir tak henti melanda bcp 2 belum ada bantuan dari pihak manapun. Mungkin mereka sudah bosan membantu menyikapi banjir ini warga tak bisa memasak semoga ada pihak dermawan yang mau memberi perhatian warga yang terdampak banjir. 

Agus pun berpesan kepada PT Tirta Albantani mohon tengok kami. Kami adalah pengguna PDAM jangan pura pura tak perduli mana keperdulian pihak Tirta Albantani pernah mengajukan kegiatan untuk amal pun tirta alabantani tak merespon

Kepada BBSWC propinsi Banten agus pun meminta agar selekasnya menyikapi banjir di bcp 2 dengan normalisasi meskipun harus lintas kota dan kabupaten. Jangan bilang tidak ada anggaran karena kali gendong itu aset balai dan anggaran pemeliharaan pertahun itu pasti ada (Ags)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama