MenaraToday.Com - Pandeglang :
Polemik penggunaan lahan sekolah oleh ratusan kendaraan milik pegawai RSUD Labuan hingga dinilai mengganggu aktivitas belajar siswa, oleh karenanya pengurus Muhammadiyah Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menegaskan bakal menutup akses parkir ratusan kendaraan milik pegawai RSUD jika tak ada kejelasan terkait hal itu.
Sanwani, Ketua pengurus Muhammadiyah Kecamatan Labuan mengatakan, sampai dengan hari ini pihaknya menunggu kejelasan RSUD Labuan terkait pemanfaatan lahan parkir, hal itu untuk mengantisipasi.
"Kami sangat menunggu dari pihak RSUD untuk pemanfaatan lahan parkir agar kami bisa mengantisipasi. Hanya saja disayangkan selama ini belum ada yang konfirmasi dari sana," kata Sanwani, Ketua Yayasan Muhammadiyah kepasa tim menaratoday.com. Sabtu (3/5/2025).
Ia menyampaikan, sebelum ada kesepakatan bersama kemungkinan pihak organisasi akan melakukan penutupan akses parkir, karena dianggap telah menggangu aktivitas siswa disekolah juga para jamaah pengajian.
"Mungkin akan kami tutup dulu akses parkirnya karena mengganggu aktivitas belajar siswa dan jamaah di saat ada pengajian bersama," ujarnya.
Sanwani menegaskan, pada dasarnya pihak yayasan mengizinkan asal ada kesepakatan yang jelas, baik terkait jenis kendaraan dan jumlahnya.
"Kami mengizinkan asal ada kesepakatan yang jelas baik jenis dan jumlah kendaraan maupun pengelolaan oleh kami, karena kami sudah musyawarah di organisasi," jelasnya.
Sanwani menjelaskan, bahwa ada sejumlah orang yang mendatanginya dan menjanjikan akan mempertemukan pihak organisasi/yayasan dengan pihak dari RSUD Labuan namun hingga saat ini tidak ada kejelasan.
"Mereka yang datang ke kami menjanjikan akan mempertemukan kami dengan pihak RSUD, tapi sampai saat ini tidak ada," ucapnya.
Bahkan, Ia mengaku, pada hari ini pihaknya tidak mengetahui tentang jumlah kendaraan yang parkir dilahan milik sekolah Muhammadiyah tersebut.
"Khusus untuk hari ini, pihak kami tidak tahu ada berapa banyak kendaraan yang parkir, kami baru menerima informasi setelah terjadi. Tidak hanya itu, Guru di sekolah kami juga sempat komplain karena menutup area sekolah dan anak-anak tidak bisa berolahraga di halaman sekolah," tandasnya.
Sanwani menyebut, Perkiraan kendaraan yang parkir pada hari ini terdapat kendaraan roda 2 lebih dari 100 unit dan roda 4 ada sekitar 4-5 unit. Jumlah tersebut cukup menutup area tempat belajar siswa, karena tidak ada konfirmasi apapun dari RSUD Labuan.
"Dari informasi yang kami dapat ada 100 lebih kendaraan yang parkir dihari ini, terdiri dari 100 motor dan 5 mobil, yang sangat disayangkan adalah pihak kami tidak dikonfirmasi untuk pengaturan tempat parkir. Setidaknya kalau ada kesepakatan, kami bisa mengatur area parkir karena kami sudah musyawarah dengan pengurus untuk melibatkan pemuda Muhammadiyah demi keamanan dan kenyamanan tempat ibadah dan juga pendidikan, tidak diserahkan kepada orang lain di luar organisasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Dinilai mengganggu aktivitas siswa sekolah Muhammadiyah Labuan, Forum Organisasi Masyarakat dan Aktivis Labuan (FORMALA) soroti ratusan kendaraan yang diduga milik para calon pekerja RSUD Labuan yang tengah mengikuti masa orientasi sejak Jum'at (2/5/2025), yang memenuhi halaman sekolah milik Yayasan Muhammadiyah Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, tepat berada di belakang samping rumah sakit.
Asdo, dari Forum Organisasi Masyarakat dan Aktivis Labuan (FORMALA) mengatakan, kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas sekolah, mengingat kendaraan yang terparkir cukup banyak.
"Sangat, sangat menganggu, ini kan lingkungan sekolah, ada masjid juga yang biasa dipake shalat berjamaah apalagi kemarin waktu hari Jum'at menggangu sekali," kata Asdo, yang juga merupakan warga Muhammadiyah kepada tim menaratoday.com. Sabtu (3/5/2025).
Ia menuturkan, sebagai salah satu warga Muhammadiyah dirinya meminta penjelasan dari pihak RSUD maupun pengurus yayasan terkait hal tersebut.
"Kami tidak faham, apakah ini sebelumnya ada transaksional atau seperti apa? Apakah disewakan atau bagaimana, yang jelas kami tidak tahu menahu bahkan kepala yayasan pun ketika saya telfon gak diangkat-angkat," ujarnya. (ILA)