Hari Pertama Masuk Sekolah Ribuan Siswa SMAN 3 Pandeglang Disambut Pelepasan Balon

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Sekitar 1.326 siswa di sekolah menengah atas negeri (SMAN) 3 Pandeglang disambut meriah dengan seremoni pelepasan balon warna-warni sebagai penanda bahwa hari pertama tahun ajaran baru 2025/2026 dan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah telah dimulai. 

Aan Qonaah, S.pd, M.pd, kepala sekolah SMAN 3 Pandeglang mengatakan, pada hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru ini para siswa disambut dengan riang gembira oleh para guru, tak hanya itu ratusan murid baru yang berjumlah 432 siswa juga diberi pembekalan oleh sejumlah narasumber, diantaranya dari Polsek Labuan dan Koramil Labuan. 

"Alhamdulillah tadi pagi kami sudah melaksanakan upacara yang diwarnai pelepasan balon oleh para guru sebagai tanda tahun ajaran baru dan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah dimulai. Sementara untuk murid baru, kami berikan pembekalan terkait kedisplinan dan tata tertib sekolah, ada juga beberapa materi dari sejumlah narasumber internal, diantaranya dari Polsek dan Koramil Labuan," kata Aan Qonaah kepada menaratoday.com. Senin (14/7/2025).

Aan mengucapkan selamat datang kepada para murid baru dan mengajak bersinergi bersama mengingat para tenaga didik disekolah memiliki tanggung jawab moril untuk bagaimana menyiapkan para siswa agar siap menghadapi tantangan dimasa depan. 

"Sinergitas ini bukan hanya dengan para murid  saja tapi juga sinergi dengan orang tuanya melalui rapat yang sudah dilakukan pada Jumat lalu dengan cara mensosialisasikan visi misi. Saya tidak ingin terkesan orang tua itu hanya menitipkan anak ke sekolah, sudah, jadi seolah-olah anak itu tanggung jawab kami sepenuhnya padahal kan tidak demikian," jelasnya. 

Untuk siswa baru sendiri, lanjut Oon, di tahun ini  sekolah menerapkan MPLS Ramah yang memang sudah sesuai petunjuk pelaksanaan dari dinas dan kementerian. 

"Sebetulnya di kami MPLS semacam ini sudah diterapkan sejak tahun ajaran sebelumnya memang sudah tidak dibolehkan adanya perploncoan, tapi kan terkadang mendisiplinkan anak misalnya kakak-kakak kelasnya sedikit menghardik dan sebagainya, ya lebih sopan lah intinya, dan alhamdulillah masyarakat sekarang begitu percaya kepada sekolah kami tanpa adanya paksaan, semuanya legowo," jelasnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama