MenaraToday.Com - Pandeglang :
Banyaknya kendaraan roda empat yang parkir di Jembatan Gadang Malang membuat warga yang melintas menjadi terganggu. Jembatan yang terletak di sisi timur Pasar Induk Gadang Kota Malang itu memang menjadi kantong parkir dadakan.
Dari pantauan awak media , kanan-kiri jembatan,di penuhi mobil roda empat parkir, terutama di sore hingga malam hari. Belum lagi, adanya kendaraan yang bongkar muat di pinggir jalan, membuat arus lalu lintas macet.
Kondisi ini telah terjadi sejak lama. Bahkan beberapa kali sempat dikeluhkan warga dan jadi bahan perbincangan di media sosial.
"Setiap hari saya lewat sini, pulang pergi selalu macet. Karena bongkar muat pedagang," ucap warga Kota Malang, yang tidak mau di publikasikan namanya Rabu (16/7/2025).
Terkadang pemakai jalan lebih memilik lewat Jembatan Balak Lowokdoro atau lewat jalur alternatif di Bumiayu menuju ke Mergosono gang I. Jalur tersebut dia pilih, ketika di Jembatan Gadang hingga Pasar Gadang macet.
"Kalau saat berangkat kerja saya lihat dulu, kalau di jembatan sudah macet, saya pilih lewat Jembatan Balak. Tapi kalau pulang mending lewat Mergosono gang I," terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyampaikan, yang kita lakukan selama ini adalah edukasi, gembok-gembok dan sebagainya itu kan bagian dari edukasi.
"Tapi kalau nanti perdanya disahkan, kalau Perda parkir kami diberi kewenangan untuk itu, untuk buka gembok bayar Rp.500.000," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Rabu (16/7/2025) sore.
Saat disinggung mengenai parkir di jembatan Pasar Gadang yang mengakibatkan macet dan warga yang melintas menjadi terganggu, Widjaja Saleh Putradan menegaskan, kami tidak akan pernah mengeluarkan rekomendasi untuk parkir di area jembatan Pasar Gadang.
"Diharapkan memang setiap pengendara harus memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan tentang lalu lintas. Terutama adalah memiliki izin dan mematuhi peraturan terkait parkir kalau penindakan buat kami sifatnya selalu himbauan - himbauan dan edukasi," pungkasnya. (ILA)