Menaratoday.com - Serdang Bedagai :
PTPN IV PalmCo, Holding PTPN III (Persero) adalah perusahaan BUMN milik Pemerintah Indonesia.
Peran BUMN sangat penting dalam perekonomian nasional, BUMN diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dirut PTPN IV PalmCo, Jatmiko Krisna Santosa, berharap PTPN IV mampu meningkatkan produktivitas dalam pengelolaan kelapa sawit, serta memperkuat posisinya sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdaya saing tinggi.
Holding PTPN III dan Subholding PalmCo PTPN IV telah berkontribusi banyak terhadap kemajuan dan pembangunan pemerintah juga masyarakat.
Keberadaan BUMN sangat bermanfaat dan memberikan keuntungan positif kepada pemerintah pusat dan daerah dari berbagai sektor agribisnis.
Khususnya dari keuntungan bisnis kelapa sawit, semua itu didapatkan tentunya dari hasil produksi perkebunan kelapa sawit.
Dan untuk mendukung produktivitas tinggi serta keberlanjutan perkebunan ataupun investasi jangka panjang, pihak PTPN telah menggelontorkan dana yang sangat besar, salah satunya dana perawatan atau pemeliharaan tanaman, guna keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit.
Dirut PTPN IV PalmCo, Jatmiko Krisna Santosa menyampaikan bahwa perkebunan kelapa sawit adalah investasi besar dan masa depan kita yang harus dijaga.
Tapi disisi lain, kinerja Manajemen Kebun Pabatu Disorot dan dipertnyakan publik, karena kinerja Dennis Nichova selaku Manajer Kebun Pabatu seolah berbanding terbalik dengan harapan Manajemen PTPN IV dibawah pimpinan Dirut PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa.
Kinerja Dennis Nichova selaku Manajer unit Kebun Pabatu seolah tidak ada rasa peduli dengan keberlanjutan dan kemajuan PTPN IV khususnya Unit Kebun Pabatu.
Hal itu dibuktikan dengan kinerjanya dan keadaan areal Kebun Pabatu yang seolah sengaja dibiarkan terlantar dan kondisinya sangat memprihatikan.
Areal kebun pabatu terkesan terlantar tidak terkontrol, kondisinya memprihatinkan, tandan buah segar (TBS) dan berondolan banyak yang terbuang sia-sia membusuk dilapangan dan bahkan banyak tumbuh subur dipiringan pohon kelapa sawit, digawangan dan berserakan dimana-mana.
Areal terindikasi tidak terawat, gulma dan pohon liar kayu keras tumbuh disamping pohon dan bahkan di batang pohon kelapa sawit melilit panjang akarnya membungkus batang pohon, pelepah sawit terlihat gondrong dibiarkan bergantungan mengering dan layu, pohon sawit ada yang gundul dan mati diduga karena serangan hama penyakit, jalan diareal perkebunan banyak yang kondisinya hancur.
Kondisi tersebut menggambarkan seolah-olah Kebun Pabatu perusahaan tidak bermodal, tidak mempunyai anggaran yang cukup untuk perawatan dan pemeliharaan tanaman, padahal BUMN melalui Manajemen PTPN IV tetap rutin mengucurkan dana yang cukup besar ke unit Kebun Pabatu, termasuk dana perawatan atau pemeliharaan tanaman.
Soal pengangkutan TBS juga ditemui banyak masalah, diduga pengangkutan milik vendor menggunakan minyak solar bersubsidi, dugaan lainnya truk-truk pengangkut TBS bermuatan melebihi tonase atau melebihi kapasitas sehingga berpotensi merusak jalan-jalan areal yang ada di perkebunan, tidak memakai jaring pengaman (locis), pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) buah hasil produksi diduga tidak langsung cepat diangkut seluruhnya sehingga sering ditemui TBS tertinggal dilapangan dan diduga hingga membusuk, masih banyak masalah lainnya, itu semua terjadi dikarenakan kurangnya pengawasan diduga karena ada unsur kesengajaan dan pembiaran.
Tak hanya itu, penggunaan anggaran pemeliharaan tanaman diduga ada penyimpangan yang dilakukan oleh Manajemen Kebun Pabatu yang diduga bekerjasama dengan vendor.
Kinerja buruk Manajemen Kebun Pabatu tersebut tidak sesuai dengan harapan PTPN yang sesungguhnya, karena berpotensi merugikan perusahaan itu sendiri yakni PTPN IV milik BUMN.
Menanggapi hal itu, LSM GMASI Sumut menegaskan pentingnya Dirut PTPN IV PalmCo untuk mencari solusi dan melakukan evaluasi kinerja bawahannya.
LSM GMASI menilai, kinerja buruk Manajemen unit Kebun berpotensi membuat buruk citra BUMN khususnya PTPN IV PalmCo.
Kinerja Manajemen unit Kebun melalui Manajer Kebun yang diduga tidak sesuai standard atau norma SOP PTPN IV dan bahkan berpotensi merugikan perusahaan, disinyalir secara langsung atau tidak langsung memalukan kinerja Manajemen pimpinan puncak, dalam hal ini Dirut PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa sebagai pimpinan dan citra BUMN.
"Kinerja Manajer Kebun yang tidak baik, berpotensi membuat buruk citra BUMN, padahal BUMN khususnya PTPN IV selama ini sangat bermanfaat buat pemerintah dan sangat baik dimata masyarakat, jangan 'gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga', jangan gara-gara kinerja oknum yang 'bobrok', rusak citra BUMN, kinerja buruk oknum dan areal yang bermasalah itukan tidak sesuai SOP, kalau tidak sesuai norma PTPN IV berarti secara langsung ataupun tidak langsung berpotensi membuat malu nama PTPN IV yang dipimpin Dirut PTPN IV," tegas Ketua DPD LSM GMASI Provinsi Sumatera Utara, Darma Situmorang.
Terkait kinerja Manajemen Kebun Pabatu itupun sudah dikonfirmasi menaratoday.com kepada Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu dan Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu beberapa waktu lalu.
Hendra Jusanda mengucapkan terimakasih dan berjanji akan memperbaikinya.
"Makasih info ny pak irlan nnt kami telusuri dan perbaiki," balas Hendra Jusanda saat itu.
"Terima kasih pak," balas Dennis Nichova.
Tapi faktanya, hingga saat ini tidak ada perubahan dan perbaikan yang terlihat secara signifikan, hal serupa masih terus berlangsung, terkesan Manajemen Kebun Pabatu tidak perduli dan seolah sengaja ada pembiaran.
Adanya dugaan penyimpangan anggaran pemeliharaan tanaman, sudah berulangkali dikonfirmasi oleh menaratoday.com dalam waktu dan hari yang berbeda-beda, tetapi Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu dan Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu tidak berani menjawab.
Dikonfirmasi ulang terkait kinerja Manajemen Kebun Pabatu yang diduga dapat membuat buruk citra BUMN khususnya PTPN IV PalmCo yang dipimpin Dirut PTPN IV Jatmiko Krisna Santosa kepada APK Kebun Pabatu Hendra Jusanda dan Manajer Kebun Pabatu Dennis Nichova melalui pesan WhatsApp, Rabu (30/7/25) sekitar pukul 09.15 WIB, tetapi mereka masih tetap "Diam", dikonfirmasi lagi juga tetap "Bungkam", diduga tidak berani menjawab konfirmasi wartawan.*
(Hingga berita ini diterbitkan, Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu dan Hendra Jusanda APK Kebun Pabatu belum dapat dikonfirmasi).
Penulis : Irlan Jaya Situmorang, Wartawan UKW Muda.