MenaraToday.Com - Pandeglang :
Kapal nelayan Nanjung Sari asal Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, porak-poranda setelah dihantam tongkang pengangkut batu bara di perairan Pasauran, Kabupaten Serang, Jumat dinihari (12/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Dalam insiden tersebut, lima anak buah kapal (ABK) menjadi korban. Empat orang selamat, sementara satu ABK bernama Waito hingga kini masih hilang. Kelima ABK tersebut bernama Sujai, Tarim, Hamdan, Masudi dan Waito.
Salah seorang nelayan yang selamat, Hamdan (27), menceritakan kejadian nahas itu berlangsung sekitar pukul 01.00–02.00 WIB dini hari. Saat itu, sebagian ABK sudah tertidur, sementara dirinya bersama Waito masih terjaga.
“Yang lain sudah pada tidur, sementara saya dengan yang ABK hilang itu namanya Pak Ito lagi main HP,” tutur Hamdan.
Ia menambahkan, cuaca malam itu hujan deras disertai angin kencang dan gelombang cukup mengerikan. Kondisi semakin mencekam ketika seorang rekannya berteriak ada tongkang mendekat ke arah kapal mereka.
“Salah satu ABK bernama Tarim kepeleset dan sempat jatuh karena kapal tertabrak tongkang, tapi berhasil ditarik ke atas. Tidak lama kemudian kapal langsung terbalik,” ujarnya.
Menurut Hamdan, saat kejadian kapal Nanjung Sari sebenarnya dilengkapi penerangan memadai.
“Ada, lampunya terang, ada lampu aki, ada lampu-lampu lainnya juga. Lengkap kalau penerangan, cuma saya nggak tahu kok bisa ketabrak sama kapal tongkang,” katanya heran.
Korban selamat lainnya, Masudi (37), menuturkan mereka berempat berhasil bertahan hidup dengan berpegangan pada blong ikan.
“Kami berempat pakai blong ikan untuk bertahan sejak jam 01.00 dini hari. Sementara Pak Ito hilang,” jelas Masud.
Ia melanjutkan, keempat ABK ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh nelayan kapal gardan asal Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
“Ditemukan sama nelayan kapal gardan dan kami langsung dibawa ke darat. Wa Ito sampai sekarang belum diketemukan,” tandasnya.
Keempat nelayan yang selamat dievakuasi ke Puskesmas Labuan untuk diberikan perawatan dan pengobatan.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Labuan Sri Rezeki.
"Iya betul, pada Jumat siang korban di bawa ke Puskesms pukul 14.50 WIB. Dan menurut informasi, korban terdiri dari 5 orang, 4 orang diantaranya selamat dan 1orang lainnya belum ditemukan," demikian dikatakan Kepala Puskesmas (Kapus) Labuan Sri Rezeki.
Sri Rezeki menyebut, keempat nelayan korban tabrakan Tongkang yang dibawa ke Puskesmas Labuan bernama Tarim (27), Hamdan (27), Masudi (35) dan Suja'i (24).
"Semua nelayan yang menjadi korban kecelakaan dilaut merupakan warga Desa Teluk yang beralamat di Kampung Nelayan 2 Rt/Rw. 002/012 Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Usai menjalani pemeriksaan keempatnya kembali ke rumah masing-masing," ucapnya. (ILA(.
