MenaraToday.Com - Pandeglang :
Desa Banyu Mekar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tengah menunjukkan wajah baru. Melalui Dana Desa (DD) tahap II tahun 2025, pemerintah desa membangun jalan lingkungan sepanjang 95x3 meter dengan anggaran Rp40 juta serta drainase 300 meter senilai Rp100 juta. Kehadiran infrastruktur baru ini menjadi kabar gembira bagi warga yang sudah lama menantikan perbaikan jalan.
Jalan lingkungan tersebut sebelumnya kerap dikeluhkan. Saat hujan, genangan air dan becek membuat warga kesulitan melintas. Banyak yang harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Kini, kondisi itu tinggal cerita.
“Alhamdulillah jalan ini diperbaiki. Terima kasih Pak Kades dan Ibu Bupati Pandeglang. Kami sudah lama menunggu karena jalan ini sangat penting untuk warga. Kami sangat kesulitan melintasi jalan ini mengingat masih tanah merah dan belum pernah dibangun atau diperbaiki,” ungkap Kasnah (46), warga setempat, kepada menaratoday.com, Jumat (26/9/2025).
Pengerjaan proyek dilakukan secara padat karya dengan melibatkan warga desa sendiri. Hal ini sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Kepala Desa Banyu Mekar, Hafid Usman, menegaskan bahwa penggunaan DD tahap II 2025 diprioritaskan untuk kebutuhan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
“Sudah dialokasikan untuk honor para kader, guru ngaji, RT/RW, Linmas, jalan paving blok 95x3 meter, dan drainase dengan volume 300 meter,” ujar Hafid.
Ia menjelaskan, pembangunan jalan di wilayah Sulangkeng merupakan hasil usulan masyarakat yang disampaikan melalui musyawarah desa (Musdes). Semua program pembangunan, lanjut Hafid, disesuaikan dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran.
“Semua pembangunan yang kami lakukan di desa ini usulan warga lewat Musdes. Namun tetap menerapkan skala prioritas sesuai anggaran. Mudah-mudahan masyarakat bisa memaklumi,” katanya.
Lebih jauh, Hafid berharap infrastruktur yang telah dibangun dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan masyarakat Desa Banyu Mekar merasa nyaman dan tenang dengan jalan yang telah desa sediakan,” tutupnya.
Pembangunan ini menjadi bukti nyata bahwa dana desa bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan investasi jangka panjang yang langsung menyentuh kebutuhan dasar warga. Di balik jalan dan drainase baru, tersimpan harapan besar: kehidupan yang lebih baik dan desa yang semakin maju. (ILA)