MenaraToday.Com - Pandeglang :
Sebanyak 641 siswa SD Negeri Labuan 3, di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, antusias menerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Kepala SDN Labuan 3, H. Aat Supriatna, S.Pd., menyampaikan apresiasinya atas penyaluran program tersebut melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Labuan Mandiri.
“Alhamdulillah, SDN 3 Labuan sudah menjadi penerima manfaat MBG sejak satu pekan lalu yang dikirim dari dapur SPPG Labuan Mandiri. Kami mulai menerima penyaluran ini pada Agustus 2025,” kata Aat kepada menaratoday.com, Rabu (3/9/2025).
Menurut Aat, seluruh murid yang berjumlah 641 orang mendapatkan jatah MBG sesuai distribusi dari dapur Labuan Mandiri yang berlokasi di Karabohong. Namun, jika ada siswa yang berhalangan hadir, makanan tersebut disimpan agar tidak terbuang.
“Untuk menjaga kualitas, sebelum dibagikan, menu MBG selalu dicicipi secara acak oleh guru. Hal ini untuk memastikan makanan layak konsumsi,” jelasnya.
Meski demikian, Aat mengakui sempat terjadi kendala kecil pada Kamis (28/8/2025), ketika lauk ayam yang dikirim beraroma kurang sedap.
“Aromanya memang tidak fresh saat dibuka, tapi setelah dicicipi masih layak makan. Mungkin faktor kemasan atau penyimpanan ayamnya, dan kejadian dihari kamis ini kami tulis juga ke form masukan yang diberi oleh pihak dapur, ada tercatat disana," ungkapnya.
Selain itu, Aat juga memberi masukan agar menu MBG dibuat lebih menarik, khususnya nasi, mengingat selera anak-anak cenderung memilih makanan dengan tampilan unik.
“Sayuran sering tersisa, terutama buncis dan kacang panjang. Mudah-mudahan ini bisa jadi pertimbangan pihak dapur,” tambahnya.
Namun, Aat menyampaikan, kehadiran MBG juga membawa dampak bagi pedagang kantin sekolah. Beberapa UMKM mengeluhkan penurunan penjualan, terutama pedagang nasi uduk.
“Anak-anak kelas I–III menerima MBG pagi sekitar pukul 07.30 WIB, sedangkan kelas IV–VI siang pukul 11.00 WIB. Hal ini membuat pedagang merasa sepi pembeli,” kata Aat.
Dirinya berpesan kepada pengelola SPPG, agar menjaga kualitas menu dan kebersihan MBG mengingat makanan yang dikirim sekolah dikonsumsi oleh anak-anak.
"Perut itu kan otak kedua, jadi apa yang masuk ke perut akan berdampak pada otak utama...Artinya pihak dapur harus betul-betul menjaga higienitas MBG yang dikirim ke sekolah-sekolah karena tujuan dari program ini adalah agar anak-anak bangsa menjadi sehat dan cerdas," tandasnya.
Hal senada disampaikan Kepala SD Negeri Teluk 01, yang juga menerima MBG untuk 645 siswa yang dikirim dari dapur SPPG Banyu Biru.
“Awalnya, pedagang di sekitar sekolah kami juga mengeluhkan penurunan penjualan sejak Februari 2025. Tapi sekarang sudah mulai stabil,” ujar kepala sekolah tersebut. (ILA)