MenaraToday.Com - Pandeglang :
Suasana haru menyelimuti tepian Sungai Ciliman di Kampung Rancajaya, Desa Karyasari, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, sejak Sabtu (25/10/2025) siang. Deru mesin perahu karet sesekali terdengar memecah kesunyian. Sejumlah petugas dan relawan terus menyusuri aliran sungai, mencari dua bocah yang dilaporkan tenggelam sehari sebelumnya.
Pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BASARNAS Kabupaten Pandeglang, Polairud, Tagana, serta relawan Kampung Siaga Bencana (KSB). Mereka juga mendapat dukungan penuh dari unsur Muspika Kecamatan Sukaresmi dan warga setempat.
Ketua KSB Provinsi Banten, Beni Madsira, yang turut memimpin pencarian di lokasi, menjelaskan bahwa sedikitnya empat hingga lima perahu dikerahkan untuk menyisir sungai sepanjang beberapa kilometer dari titik kejadian.
“Sekarang masih dalam proses pencarian. Dari BPBD ada satu perahu karet, dari Basarnas juga ada, ditambah dua perahu milik masyarakat. Jadi total ada empat perahu yang bergerak. Nanti dari Polairud juga akan menyusul untuk menyisir sungai dari arah hilir,” ujar Beni. Minggu (26/10/2025).
Beni menambahkan, kondisi air sungai pada hari kedua pencarian sudah mulai surut dibandingkan sehari sebelumnya, sehingga tim dapat memperluas area penyisiran.
“Sampai sekarang belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Tapi air sudah agak surut, jadi pencarian bisa lebih leluasa. Semua tim turun di lapangan ada dari KSB, Pak Camat, Kapolsek, juga Tagana ikut hadir di sini,” ungkapnya.
Peristiwa nahas itu bermula ketika lima bocah sedang bermain di tepi sungai pada Sabtu siang. Mereka menaiki sebuah perahu yang tengah bersandar di pinggir sungai. Diduga karena tali pengikat perahu putus, perahu tersebut terbawa arus deras. Panik, kelima anak itu berusaha berenang menuju tepi sungai. Namun, hanya tiga anak yang berhasil menyelamatkan diri, sementara dua lainnya terseret arus dan tenggelam.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung berupaya melakukan pencarian, namun hingga sore hari belum membuahkan hasil. Proses pencarian kemudian dilanjutkan oleh tim gabungan sejak Sabtu sore hingga Minggu siang ini.
Di tengah upaya penyisiran yang melelahkan, para relawan dan petugas terus berharap keajaiban.
“Kami mohon doa dari semua pihak, semoga kedua korban segera ditemukan. Tim gabungan akan terus siaga di lokasi dan melanjutkan pencarian sampai berhasil,” tutur Beni penuh harap.
Sementara itu, warga Kampung Rancajaya tampak memadati tepian sungai, sebagian membawa makanan dan minuman untuk membantu para petugas di lapangan. Raut cemas dan doa tak henti mereka panjatkan, berharap dua bocah yang tenggelam segera ditemukan dalam keadaan terbaik. (ILA)
