Prevalensi Stunting di Pandeglang Terus Turun, Kini Capai 26,4 Persen

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Upaya panjang Kabupaten Pandeglang dalam menurunkan angka stunting mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang terus menurun dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2021, angka stunting masih berada di 37,8 persen. Namun, secara konsisten turun menjadi 29,4 persen di 2022, 28,6 persen di 2023, dan kembali menurun menjadi 26,4 persen pada tahun 2024.

Penurunan ini tentu bukan hasil kerja satu pihak. Pemerintah daerah, lembaga sosial, dan pihak swasta bergandengan tangan untuk memastikan anak-anak Pandeglang tumbuh sehat dan cerdas. 

Salah satu wujudnya tampak dalam kegiatan pemberian bantuan paket nutrisi dan olahan daging Dam Haji untuk keluarga berisiko stunting di Desa Wirasinga dan Desa Rancabugel, Kecamatan Mekarjaya. Rabu (8/10/2025)

Bupati Pandeglang Hj. Raden Dewi Setiani yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa penurunan angka stunting harus dilakukan secara simultan oleh semua pihak. 

“Penurunan stunting harus simultan dan bersama, di antaranya melalui dukungan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PT Alfindo yang saat ini memberikan bantuan paket nutrisi bagi 150 sasaran di dua desa lokus stunting,” ujar Dewi. 

Meski hasilnya menggembirakan, Dewi mengingatkan bahwa perjuangan belum berakhir. Masih banyak wilayah dengan angka Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang tinggi dan memerlukan perhatian serius.

“Capaian ini bukan akhir dari perjuangan. Kami terus berupaya agar seluruh anak di Pandeglang memiliki akses terhadap pangan bergizi dan lingkungan sehat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Dewi juga mengajak masyarakat untuk tidak beranggapan bahwa makanan bergizi harus mahal.

“Banyak makanan bergizi yang mudah didapat dari lingkungan sekitar seperti tempe, telur, dan belut. Dengan kepedulian bersama—baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat—angka stunting di Pandeglang bisa terus menurun,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Pandeglang Fery Hasanudin menuturkan bahwa lembaganya memiliki sejumlah program yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT), termasuk di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Pendapatan Baznas sebagian besar berasal dari zakat para Aparatur Sipil Negara (ASN). Kami terus berkomitmen mendukung program pemerintah, salah satunya dalam pengentasan stunting,” jelas Fery.

Kepala Desa Wirasinga Singa Wiharja pun menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan kepada warganya.

“Terima kasih kepada pemerintah daerah, Baznas, dan PT Alfindo. Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga kami yang berisiko stunting,” tuturnya./

Langkah-langkah kolaboratif seperti ini menjadi bukti bahwa pengentasan stunting bukan hanya soal angka, melainkan tentang masa depan generasi Pandeglang generasi yang diharapkan tumbuh sehat, kuat, dan cerdas demi kemajuan daerahnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama