Rebutan Pembeli Sawit Di Pandeglang Berujung Maut.

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Suasana tenang di Kampung Ranca Sadang, Desa Cikalong, Kecamatan Cibitung, mendadak berubah mencekam pada Senin dini hari pukul 00.18 WIB. Sebuah perkelahian yang melibatkan tiga orang warga berakhir tragis dengan tewasnya seorang pria bernama Aang Humaedi atau yang akrab disapa Medi (34), warga Kampung Babakan Kembang, Desa Cikadu, Kecamatan Cibaliung.

Perkelahian itu diduga dipicu oleh persoalan perebutan lahan bisnis pembelian buah sawit dari masyarakat. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, konflik bermula saat Medi selama ini dikenal sebagai pembeli tetap buah sawit dari warga setempat. Namun, seorang pria bernama Duo (35), warga Kampung Dukuh Handap, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, disebut ingin mengambil alih jalur pembelian sawit tersebut.

Pertengkaran yang awalnya hanya adu mulut pun berubah menjadi perkelahian sengit. Medi bersama rekannya, Eep Saefuloh (25), warga Kampung Ranca Sadang, terlibat bentrok dengan Duo di lokasi kejadian. Dalam insiden itu, Duo diduga menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan luka parah pada tubuh Medi.

Menurut laporan kepolisian dan kesaksian warga, Medi mengalami luka bacok di lengan kiri, paha kanan, serta kehilangan jari jempol dan telunjuk akibat sabetan senjata tajam. Ia sempat dilarikan ke Puskesmas Cibaliung, namun nyawanya tidak tertolong.

Eep Saefuloh, yang saat itu berada di lokasi, juga mengalami luka-luka akibat perkelahian tersebut namun berhasil selamat.

Beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian membenarkan adanya percekcokan antara Medi dan Duo sebelum perkelahian terjadi.

“Awalnya cuma ribut soal sawit. Tapi entah kenapa tiba-tiba mereka berkelahi dan terjadi pembacokan,” ujar Ajat (34), warga Kampung Cibeber, Desa Padasuka, salah satu saksi mata.

Saksi lain, Nadi (24), warga Desa Batuhideung, Aang Humaedi (34), swasta, warga Kampung Babakan Kembang, Desa Cikadu, Kecamatan Cibaliung. Eep Saefuloh bin Asep dan Mulyana (25), swasta, warga Kampung Ranca Sadang RT 01/RW 06, Desa Cikalong, Kecamatan Cibitung, menyebut suasana di tempat kejadian sempat mencekam karena banyak warga yang panik dan berusaha melerai.

Pihak kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan dan mengamankan sejumlah saksi, termasuk Ajat, Nadi, Emul, Aden, dan Nokip, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sementara itu, keluarga korban berharap pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Tragedi berdarah ini menjadi pelajaran pahit bagi masyarakat sekitar akan pentingnya menyelesaikan sengketa secara damai tanpa harus mengorbankan nyawa. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama