Tampar Siswa Yang Merokok Kepsek SMK Negeri 1 Cimarga Di Non Aktifkan

Nitizen Keluarkan Hastage "Berikan Keadilan Untuk Kepala SMKN 1 Cimarga  

 

MenaraToday.Com - Banten :

Sungguh miris, Kepala SMK Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten di Non Aktifkan jabatannya gara-gara menampar siswanya yang ketahuan merokok di sekolah dan gara-gara protes siswa terhadap tindakan Kepala Sekolah tersebut.

Peristiwa ini sempat viral di media sosial, dimana seharusnya pemerintah Provinsi Banten seharusnya mendukung apa yang dilakukan oleh  Kepala Sekolah untuk mendidik siswanya bukan malah di sudutkan dan di Non Aktifkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni.

Dalam unggahan di Media Sosial Kepala Sekolah, Dini Fitria  mengakui bahwa dirinya telah menampar siswanya bernama indra lutfiana Putra dikarenakan emosi melihat sang siswa merokok di area sekolah dan itupun tidak keras tidak ada tendangan.

Beliau juga menyebutkan keterangan dari muridnya yang menyebutkan dirinya di tendang oleh Kepsek tidak benar.

Saat ditemui, Dini Fitria mengaku tidak ada menendang kaki kanan siswanya seperti yang dilaporkan muridnya tersebut

Setelah kejadian tersebut 640 siswa mogok belajar dengan tidak ada datang ke sekolah.

Hasil pantauan wartawan ada dugaan kuat ada aktor intelektual yang menggiring siswa kompak melakukan mogok belajar, karena tidak mungkin 640 siswa sekolah sekaligus kompak jika tidak ada yang menggerakkan .

Setelah jabatan Kepala  SMKN 1 Cimarga di Non Aktif kan oleh Gubernur munculah Hastage berikan keadilan untuk Kepsek SMKN Cimarga 1 oleh para nitizen.

Banyak komentar komentar yang menyalahkan dan menyudutkan sang siswa dan wali murid .

Penulis pun sebagai wartawan melihat dari sisi positifnya guru adalah seorang pendidik  dan tanpa guru kita akan menjadi  bodoh.

"Walau kadang harus di akui ada juga oknum Kepala Sekolah yang nakal dalam anggaran Arkas atau Silpa dan lainya namun kali ini kami mendukung sepenuhnya Kepala  SMKN Cimarga karena kejadian tersebut dalam sekolah jadi masih tanggung jawab sekolah. Zaman dulu tak ada tuntunan pada guru meski di tampar ataupun di lempar penghapus bahkan wali murid malah memarahi si anaknya tersebut." Ujar salah seorang warga yang merasa miris dengan peristiwa tersebut. 

Hal ini menjadi pembicaraan serius di group WA aliansi LSM dan wartawan ada beberapa LSM dan warga melakukan petisi kepada Dinas Pendidikan dan Gubernur untuk menyikapi dengan bijak persoalan tersebut . 

Ada beberapa wartawan pun berkata dalam group. percuma jika hanya konfirmasi kepada Kepala Dinas Lukman karena susah ketemu dan di WA pun tak mau dijawab , sama hal nya ketika salah seorang wartawan mencoba konfirmasi terkait kasus SMKN 1 Kragilan Kabupaten Serang Lukman tak pernah menanggapi(Agus)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama