145 Siswa SMPN 2 Labuan Ditempa Jadi Pemimpin Tangguh Lewat Kegiatan LDKS

MenaraToday.Com.- Pandeglang :

Suara riuh remaja memenuhi ruang Aula SMPN 2 Labuan pada Sabtu–Minggu, 15–16 November 2025. Kegiatan yang dimulai pada Sabtu siang ini tampak 145 siswa terpilih sudah berkumpul dengan seragam sekolah dan wajah penuh antusias. Mereka bukan sekadar hadir untuk kegiatan biasa, mereka adalah peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), sebuah program pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan di sekolah.

Di dalam ruangan yang nyaman dan teduh itu, para peserta mengikuti rangkaian materi dan simulasi yang menantang, mulai dari dinamika kelompok, pembekalan kepemimpinan, hingga berbagai aktivitas yang dirancang untuk menguji mental dan ketangguhan mereka.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMP Negeri 2 Labuan, Harto Sugiharto, SH, menjelaskan bahwa peserta LDKS adalah siswa pilihan dari berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

“Ada 145 peserta yang ikut, mewakili Para beberapa organisasi seperti OSIS, Pramuka, dan juga kelas ekskul, masing-masing diwakili oleh 20 orang, tergantung banyaknya anggota yang dimiliki,” kata Harto Sugiharto, SH, kepada menaratoday.com, Senin (17/11/2025).

Kegiatan yang digelar selama dua hari itu mengharuskan peserta untuk menginap di sekolah. Ruang-ruang kelas disulap menjadi tempat istirahat yang nyaman agar para siswa tetap siap menerima pembekalan hingga malam hari.

“Selama dua hari satu malam ini, para peserta menginap di sekolah. Mereka tidur di ruang kelas yang sudah diatur, dan pada malam harinya tetap diberikan pembekalan hingga pukul 10 malam,” jelas Ato sapaan akrab Harto Sugiharto. 

Ato menegaskan, bahwa LDKS bukan hanya kegiatan rutinitas tahunan. Program ini merupakan bagian dari upaya sekolah menumbuhkan karakter siswa sejalan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

“Melalui kegiatan ini, karakter siswa dapat tumbuh. Salah satunya melalui penguatan karakter kepemimpinan,” ujarnya.

Sepanjang kegiatan, para siswa digembleng untuk berani tampil, menyampaikan opini, dan mengambil keputusan. Mereka juga dilatih untuk menjadi pengaruh positif bagi teman sebaya.

LDKS ini juga diperkaya dengan materi tambahan seperti pengenalan dunia jurnalistik dan berbagai pengetahuan praktis lainnya.

“Siswa tidak hanya dibekali materi kepemimpinan, tetapi juga pemahaman tentang kejurnalistikan. Mereka dilatih agar lebih berani dan menjadi teladan bagi siswa lain,” tambah Ato.

Selain itu, peserta juga dibekali kemampuan mengatur waktu, bekerja sama, dan bertanggung jawab, keterampilan penting bagi mereka yang kelak aktif dalam organisasi sekolah.

“Mereka harus bisa menyeimbangkan antara belajar dan berorganisasi. Karena itu, siswa diajarkan manajemen waktu dan kerja sama,” imbuhnya.

Salah satu peserta LDKS,  Chiko Ruhut Pardomuan hutabarat, mengaku sangat menikmati kegiatan tersebut.

“Seneng banget dan nggak bikin boring. Materinya seru dan nggak memberatkan. Sayang nya cuman dua hari, semoga nanti bisa lebih lama,” ujarnya dengan antusias.

Menjelang sore, wajah-wajah lelah namun puas terlihat jelas pada para peserta. Dua hari itu bukan sekadar sesi pelatihan, tetapi perjalanan menuju kedewasaan, sebuah proses menjadi pribadi yang lebih matang, lebih percaya diri, dan lebih siap memimpin.

Bagi mereka, LDKS bukan hanya tentang bagaimana menjadi pemimpin, tetapi juga bagaimana memahami diri sendiri, menghargai orang lain, dan menata masa depan yang lebih baik. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama