MenaraToday.Com - Medan :
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Sumatera Utara selama sepekan mulai Sabtu (22/11/2025).
Menurut keterangan Kepala Balai Besar MKG (BBMKG) Wilayah Medan, Hendro Nugroho, kondisi cuaca ekstrem dipicu Indian Ocean Dipole (IOD) negatif, di mana suhu laut di bagian barat Samudera Hindia lebih dingin daripada bagian timur.
“Berdasarkan faktor global, IOD negatif diprediksi berlangsung hingga Desember 2025. Kondisi ini menambah suplai uap air di pantai barat Sumut,” jelas Hendro Nugroho.
Hendro juga menjelaskan bahwa gelombang atmosfer terpantau aktif di wilayah Sumut sehingga turut meningkatkan suplai uap air.
“Kami mengidentifikasi sistem tekanan rendah (95B) di sekitar Selat Malaka yang memicu pertemuan angin serta belokan angin signifikan. Kondisi tersebut meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif dan mendukung pembentukan awan Cumulonimbus (CB),. Akibat tingginya kelembapan udara di Sumut membuat kondisi cuaca semakin basah dan mendukung terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat di berbagai wilayah". Jelasnya.
Hendro juga menyebutkan bahwa daerah yang berpotensi terdampak meliputi Kota Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Sibolga, Padangsidimpuan, Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Simalungun, Samosir, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal. Untuk wilayah Kepulauan Nias, yang berpotensi terdampak antara lain Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Nias Utara, Nias Selatan, dan Nias Barat.
“Kami mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir dan banjir bandang, terutama di daerah rawan dan sepanjang alur sungai. Juga potensi longsor di kawasan perbukitan, angin kencang yang dapat menumbangkan pohon, serta gelombang tinggi di perairan barat Sumut,” jelasnya mengakhiri (""")
