MenaraToday.Com - Serang :
Munawir Sazali yang akrab dipanggil Awing melaporkan kegiatan Desa Tirem, Kecamatan Lebak Wangi yang diduga belum mengantongi izin bangunan gedung dari dinas terkait
Hal tersebut mengenai keberadaannya di Jalan Ciptayasa Pontang yang merupakan jalan Provinsi Banten tepatnya diseberang sungai irigasi sekunder dan tata ruang wilayah potensi pesawahan atau penghijauan
Pasalnya, di saat kegiatan berlangsung sempat di berhentikan oleh Dinas Perhubungan mengenai izin Amdal lalin yang belum di buat dan pekerja tidak memakai alat pelindung diri lalu di berhentikan lagi di karenakan pemakaian BBM untuk alat berat yang menggunakan Solar subsidi
" Saat kegiatan berlangsung sempat terhenti di karenakan belum mengantongi izin amdal lalin lalu sempat pula terhenti di karenakan alat berat exavator memakai BBM jenis solar subsidi "ujarnya
Atas hal tersebut, Awing melaporkan kepada pihak yang memiliki kewenangan terhadap struktur bangunan. Karena di lahan seluas kurang lebih 5000 M2, yang di bangun pagar sekeliling dengan panel akan di bangun pabrik penggilingan dari gabah menjadi beras
" Informasinya, di lahan seluas kurang lebih 5000 M2 akan di bangun pabrik penggilingan dengan skala besar (Rice Smilling Plant), maka saya melaporkan kepada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kabupaten serang, untuk di lakukan pemanggilan terhadap pemilik usaha "ujarnya
Masih kata Awing, laporan tersebut di lakukan bukan hanya terhadap kontruksi bangunannya saja juga akan berdampak kepada usaha - usaha kecil lainnya
" Saya melaporkan tidak hanya mengenai kontruksi bangunannya saja, juga dampak yang di timbulkan kedepannya terhadap usaha - usaha kecil di sekitarannya "ungkapnya
Adanya kejadian tersebut, awing mendesak laporan pengaduan atas nama dirinya, kepada DPMPTSP Kabupaten Serang dapat segera di tindak lanjuti laporannya.
" Sebagai perwakilan masyarakat, saya berharap DPMPTSP dapat segera menindak lanjuti berdasarkan laporan dari kami, karena usaha - usaha kecil di sekelilingnya perlu perlindungan " jelasnya.
Dan kepada pemerintah desa Tirem yang mengakomodir proyek tersebut meski menjelaskan karena diduga ada penyuapan terhadap oknum staf desa (Agus)
