MenaraToday.Com - Serang :
Proyek revitalisasi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Serang diduga lemah pengawasan dan pembinaan dari OPD terkait, ada dugaan para penerima bantuan yang telah menanda tangani Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPJM) dilapangan menggunakan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang seharusnya di buat bersama Owner 'S Estimate (OE) sebagai acuan Rencana anggaran bangunan .
Hasil penelusuran wartawan dilapangan banyak ditemukan semen yang menurut seorang konsultan yang ikut ke Jakarta meski tidak disebutkan merk tertentu namun menurut harga acuan satuan RAB semen adalah Rp. 60 ribu namun temuan wartawan di lapangan banyak proyek revitalisasi sekolah menengah pertama di Kota Serang menggunakan semen dengan harga lebih murah yang penting ber SNI seperti di ucap Kepala Sekolah SMPN 18 Kota Serang dan salah satu anggota P2S SMPN 6 Kota Serang.
Dilain sekolah khususnya di SMPN 25 ketika wartawan monitoring juga ditemukan semen dibawah harga RAB, meskipun dengan alasan efesiensi namun itu melenceng dari rancangan anggaran bangunan semula yang telah dikucurkan dan dibuatkan perjanjian kerja bersama.
Sesuai dengan juknis Revitalisasi Dirjendiknas No M2400 Tahun 2025 BAB V tentang pertanggung jawaban ketentuan perpajakan dan sangsi jika ada dana yang tersisa harus disetorkan ke kas negara sesuai dengan UU NO 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara serta peraturan terkait pengadaan barang dan jasa Perpres NO 16 tahun 2018 dan perubahannya.
Hasil wawancara wartawan dengan ketua P2s H.D dirumahnya di kelurahan sawah luhur beliau mengatakan pada wartawan bahwa semuanya diserahkan kepada sekolah yang penting bagus untuk pembelanjaan dan lain lain pun diserahkan ke sekolah seolah dirinya tak ikut campur atau tidak di ikut sertakan dalam kegiatan tersebut semua oleh kepsek ujarnya.
Saat wartawan hendak menemui Rosidi kepala sekolah SMPN 25 di sekolah beliau tidak ada di tempat., Jumat 31 Oktober wartawan mencoba menyambangi kantor BPK Banten di Jln Palka No 1 Palima guna konfirmasi akan kegiatan seluruh temuan kegiatan revit di SMPN kota serang namun menurut scurity yang bertugas para pejabat yang bisa memberikan statmen sedang keluar (Agus)

