MenaraToday.Com - Pandeglang :
Keresahan warga Kampung Cibanua akhirnya mereda. Seekor buaya yang dilaporkan kerap memangsa hewan ternak di sekitar permukiman berhasil diamankan berkat kesigapan warga dan respons cepat petugas Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Menariknya, penanganan lanjutan oleh petugas dilakukan kurang dari satu jam sejak laporan diterima.
Peristiwa penangkapan buaya ini terjadi pada Senin, 15 Desember 2025, sekitar pukul 05.00 WIB. Saat fajar baru menyingsing, warga Kampung Cibanua telah bersiaga. Dengan kehati-hatian tinggi dan koordinasi yang baik, warga berhasil mengamankan satwa liar tersebut sembari menunggu kedatangan petugas.
Tak berselang lama, petugas dari Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah I TNUK tiba di lokasi. Penanganan dilakukan secara profesional untuk memastikan keselamatan warga sekaligus kesejahteraan satwa yang dilindungi tersebut.
Penangkapan buaya ini merupakan langkah preventif untuk menghindari konflik lanjutan antara manusia dan satwa liar. Selain menjaga keamanan warga dan ternak, upaya ini juga bertujuan melindungi buaya agar tidak mengalami perlakuan yang membahayakan.
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono, S.TP., M.Sc., menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang terjalin solid antara masyarakat dan petugas lapangan.
“Kami mengapresiasi kecepatan tanggap dan kerja sama dari warga Cibanua. Buaya ini akan segera kami bawa dan lepaskan kembali di Legon Kadam, yang merupakan habitat alaminya, agar dapat hidup secara alamiah tanpa mengganggu aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Kejadian ini, lanjut Ardi, menjadi cerminan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pengelola kawasan konservasi. Konflik satwa liar bukan hanya persoalan keamanan, tetapi juga tantangan menjaga keseimbangan ekosistem.
"Melalui koordinasi yang cepat, komunikasi yang baik, dan kepedulian bersama, permasalahan dapat diselesaikan tanpa merugikan manusia maupun satwa. Upaya ini sekaligus menegaskan komitmen TNUK dan masyarakat sekitar dalam menjaga harmoni antara kehidupan manusia dan alam liar di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon," tandasnya. (ILA)
