MenaraToday.Com - Pandeglang :
Peristiwa memilukan sekaligus mengharukan menggegerkan warga Kabupaten Pandeglang, Banten. Sebuah video yang beredar luas di media sosial Instagram memperlihatkan detik-detik seorang perempuan yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melahirkan bayinya di pinggir jalan, tepatnya di pangkalan ojek Pasar Sabut, Kampung Sodong, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, pada Minggu (28/12/2025).
Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pasar, tanpa persiapan medis dan tanpa kehadiran keluarga, perempuan yang belum diketahui identitas lengkapnya itu harus menahan sakit luar biasa demi melahirkan buah hatinya. Ia hanya ditemani kepanikan dan rasa takut, sementara warga sekitar dan para tukang ojek menjadi saksi bisu perjuangan hidup dan mati tersebut.
Suasana pangkalan ojek yang biasanya ramai mendadak berubah sunyi. Raut wajah cemas dan kepedulian terpancar dari warga yang berusaha membantu sebisanya. Beberapa orang mencoba menenangkan sang ibu, sementara yang lain bergegas mencari bantuan medis.
Tak lama berselang, seorang bidan setempat tiba di lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Dengan peralatan seadanya dan kondisi yang jauh dari kata ideal, bidan tersebut sigap memberikan pertolongan. Proses persalinan berlangsung sederhana namun penuh kehati-hatian.
Tangis bayi yang akhirnya pecah memecah keheningan, seketika menghadirkan kelegaan dan rasa haru bagi semua yang menyaksikan. Bayi tersebut berhasil dilahirkan dengan selamat.
Warga sekitar pun bergotong royong. Ada yang menutup area agar ibu dan bayi lebih terlindungi dari keramaian, ada pula yang memastikan kondisi keduanya tetap stabil sembari menunggu penanganan lanjutan. Kebersamaan dan empati warga menjadi kekuatan utama di tengah situasi darurat tersebut.
Peristiwa ini menjadi potret nyata kerentanan perempuan, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan sosial dan ekonomi. Melahirkan di pinggir jalan bukan sekadar insiden darurat, melainkan alarm keras tentang pentingnya akses layanan kesehatan yang merata serta respons cepat terhadap kelompok rentan.
Viralnya video tersebut sontak menuai beragam reaksi warganet.
“Usut pelaku laki-lakinya, gak tanggung jawab itu ditinggal begitu saja,” tulis seorang warganet.
“Eta abah-abah salakina nu make baju koneng jeung peci hideung (Itu abah-abah suaminya yang pakai baju kuning dan peci hitam),” ujar warganet lainnya.
“Semoga Bu Bidan selalu sehat, lancar rezekinya. Aamiin ya Allah,” tulis komentar lain.
Sementara itu, dalam video klarifikasi yang beredar kemudian, pihak perangkat Desa Cibarani, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, memberikan penjelasan terkait identitas perempuan tersebut. Mereka menegaskan bahwa yang bersangkutan bukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) seperti yang ramai di media sosial, melainkan memiliki keterbatasan mental.
“Kami dari perangkat Desa Cibarani, Kecamatan Cisata, meminta maaf kepada masyarakat Kampung Sodong, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, yang telah menginformasikan bahwa warga kami telah melahirkan. Oleh sebab itu, kami langsung ke tempat kejadian perkara dan menjemput yang bersangkutan bersama tenaga medis Kecamatan Cisata untuk diberikan perawatan selayaknya ibu melahirkan,” ungkap perwakilan perangkat desa.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu.
“Sekaligus kami mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan bukan ODGJ, melainkan memiliki keterbatasan mental. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menolong,” ucapnya (ILA).
