MenaraToday.Com - Pandeglang :
Retaknya pondasi Jembatan Ciwates yang berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, langsung mendapat perhatian serius dari pemerintah kecamatan. Pelaksana Tugas (Plt) Camat Pulosari, H. Gimas Rahadyan, bergerak cepat dengan meninjau langsung kondisi jembatan, pada Selasa pagi (30/12/2025).
Peninjauan tersebut dilakukan menyusul laporan dari Pemerintah Desa Sukaraja terkait adanya keretakan pada bagian pondasi jembatan yang diketahui terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Jembatan Ciwates sendiri merupakan akses jalan lintas utama yang sangat vital bagi mobilitas harian warga, termasuk sebagai jalur penunjang aktivitas ekonomi masyarakat.
Dengan mengenakan pakaian dinas, H. Gimas Rahadyan turun langsung ke lokasi untuk memastikan tingkat kerusakan sekaligus menilai keamanan jembatan bagi pengguna jalan. Dari hasil pemantauan di lapangan, keretakan pada pondasi jembatan dinilai cukup serius dan berpotensi membahayakan jika tidak segera ditangani.
“Siang ini kami memantau langsung kondisi Jembatan Ciwates di Desa Sukaraja. Kondisi pondasi memang mengalami keretakan yang cukup serius. Ini adalah akses utama warga, sehingga keamanan pengguna jalan menjadi prioritas utama kami,” ujar H. Gimas Rahadyan di lokasi kejadian.
Sebagai tindak lanjut, pihak Kecamatan Pulosari langsung mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi bersama instansi terkait.
H. Gimas Rahadyan menyampaikan bahwa pihaknya telah menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pandeglang untuk segera melakukan penanganan teknis.
“Kami sudah berkoordinasi secara langsung dengan Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang agar segera dilakukan langkah penanganan teknis. Kami berharap perbaikan dapat dilakukan secepat mungkin agar aktivitas masyarakat tidak terhambat dan mencegah kerusakan yang lebih parah,” tambahnya.
Sementara itu, pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan saat melintasi Jembatan Ciwates, terutama bagi kendaraan dengan muatan berat. Langkah antisipasi ini dilakukan demi menjaga keselamatan masyarakat hingga proses perbaikan dilakukan. (ILA)