Empati tehadap korban banjir bandang Di Tapsel, Tapteng Dan Sibolga, Pemkab Simalungun meniadakan acara Pesta Kembang Api serta event-event berbudget besar di kota wisata Prapat, pada malam pergantian tahun 31 Desember 2025.
Hal ini diungkapkan Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Dian Pratiwi kepada sejumlah awak media, Sabtu (27/12/2025) sore.
"Keputusan ini diambil Pemerintah Kabupaten Simalungun sebagai upaya menjaga empati terhadap korban bencana banjir bandang yang terjadi dj Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Sibolga. Kita juga telah melakukan survey bahwa banjir bandang di Tapteng, Taput dan Sibolga berpengaruh terhadap sektor pariwisata Danau Toba. Kondisi ini merata, nggak cuma di Simalungun tetapi terjadi juga di Samosir. Jadi memang banyak pengelola wisata mengeluh dengan kondisi ini" ujar Dian.
Lebih lanjut Dian menjelaskan bahwa dengan kondisi tersebut, Kapolri telah memberikan imbauan agar tidak dilaksanakan pesta kembang api sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan memupuk rasa duga dan empati terhadap sesama. Apalagi, dari sisi anggaran juga Pemkab Simalungun sangat terbatas karena mengalami efisiensi belanja pada Tahun Anggaran 2025 ini.
“Ada imbauan dari Kapolri untuk tidak merayakan pesta kembang api dan sebagainya. Tentunya ini juga mengurangi minat masyarakat atau wisatawan ke wilayah kita, Kemarin ada pihak swasta yang mau buat acara tahun baruan di Parapat. Sudah koordinasi ke Dinas Pariwisata. Namun tidak diizinkan namun meskipun begitu Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun mempersilakan hotel masing-masing untuk berkreasi secara internal karena pastinya pihak manajemen hotel memiliki promo seasonal. Mereka juga ingin menerima dan melayani tamu sebaik-baiknya pada malam Tahun Baru kali ini,” ujarnya. (RS)