Keterangan Gambar :
MenaraToday - Dharmasraya : Sudahlah jatuh tertimpa tangga, malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, tanpaknya pribahasa itu tepat disandangkan pada seorang janda beranak tiga, Siti Yuharni (32), warga Jorong Aur Jaya, Sitiung V Ragusa, Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, yang ditinggal suaminya harus menghidupkan anaknya dalam serba kekurangan.
Mirisnya lagi, anak ketiganya menderita gizi buruk sejak usia 6 bulan. Cahaya 2,8 tahun anak ketiganya itu mengalami keburukan gizi dan sudah dua kali keluar masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. Dimana, sejak usia11 bulan, bayi cantik itu ditinggal pergi oleh ayahnya bersama wanita lain.
Agaknya, dengan rutin membawa anak mulai dari kandungan hingga lahir keposyandu tidak ada jaminan untuk anak terhindar dari penyakit gizi buruk. Seperti yang dialami oleh warga Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru.
" Sejak usia 4 bulan, berat badan Cahaya selalu turun, bahkan usianya 2,8 tahun, berat badanya cuma 4,8 kilogram dan dokter menyatakan anak saya menderita gizi buruk" kata Siti Yuharni, ibu Cahaya saat bincang-bincang bersama awak media diruang bansal anak RSUD, setempat. Rabu (02/01/2019)
Ia menyebutkan, bahwa sejak cahaya dalam kandungan hingga anaknya itu berusia 3 bulan, dirinya selalu rutin ke Posyandu. Namun, karna kesulitan ekonomi, darinya tak lagi membawa anaknya keposyandu terlebih sejak dirinya ditinggal suaminya.
" Kalau posyandu sejak dalam kandungan hingga, Cahaya berusia 3 bulan, tapi karna ekonomi sulit, ditambah lagi suami pergi, kita tidak lagi bawa cahaya ke Posyandu," ungkap ibu yang tak tamat SD itu.
Maski memiliki jaminan kesehatan BPJS, namun, pihaknya tetap kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Sehingga, asupan gizi, Cahaya, tak terpenuhi.
" Kita sehari-sehari kerjanya menderes karet sebanyak 40 batang untuk menghidupi ketiga anak saya," kata Siti Yuharni, yang hanya mendapat uang Rp.400 ribu dalam setiap bulannya.
Dirinyapun tak menampik, ada bantuan dari pihak pemerintah daerah melalui Pukesmas memberikan sembako dalam setiap bulanya. Begitupun dari pihak pemerintahan nagari serta dari pihak RSUD yang memberikan asupan gizi untuk Cahaya.
" Alhamdulillah, dari Pukesmas kita dibantu sembako seperti, beras, roti, telor dan dari nagari kita dibantu kartu BPJS dan dari RSUD, asupan gizi serta makan kita selama disini,"ungkap ibu tiga anak ini.
Sementara itu, Direktur RSUD Dharmasraya saat dikonfirmasi melalui kepala Tata Usaha (TU) terkait upaya pihak RSUD dalam memberikan pemulihan gizi, Cahaya, mengatakan, bahwa pihaknya memberikan perhatian khusus bagi Cahaya dan Ibunya.
" Kita dari rumah sakit berikan formula 75 lengkap. Yakni, nutrisi dan gizi lengkap bagi Cahaya serta makan bagi Ibu Cahaya selama di RSUD," kata KTU Nora Wiza, via telfhon, Rabu 02/01/19, singkat.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, justru tidak mengetahui dan tidak ada menerima laporan, adanya masyarakat Jorong Aurjaya II Nagari Koto Padang, yang dirawat di RSUD akibat gizi buruk.
" Saya tidak tau dan terimakasih atas infonya," kata Kadis Kesehatan Dharmasraya, Rahmadian, kepada awak media via WhatSapp, Rabu 02/01/19. Gizi buruk yang dialami Cahaya, putri kandung dari Ibu Siti Yuharni, menjadi kado ulang tahun yang ke 15 bagi Kabupaten Dharmasraya. (ef)
Tags
headline